Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Pemerintah Non PNS

Tertarik pada isu-isu pembangunan. Berjuang untuk perubahan positif

Selanjutnya

Tutup

Financial

Belajar Menjadi Konsumen Kritis, Pengalaman Premi Kembali 100% dari Asuransi Jiwa AXA Mandiri

15 Maret 2020   11:35 Diperbarui: 15 Maret 2020   11:43 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah konsumen sebenarnya dapat diartikan sebagai seseorang yang membeli atau menggunakan sebuah produk yang diproduksi oleh sebuah perusahaan atau produsen, sebutan konsumen seringkali mengalami perubahan makna tatkala digunakan dalam perusahaan yang berbeda. dalam jual beli barang pembeli biasa disebut konsumen atau consumer, sedangkan dalam istilah perbankan dan keuangan pembeli seringkali disebut sebagai nasabah. 

Dalam kegiatan jual beli baik yang produknya barang atau jasa, kepuasan konsumen akan selalu menjadi salah satu prioritas perusahaan sebagai upaya perusahaan mempertahankan pelanggannya, dengan tujuan supaya konsumen selalu setia menggunakan layanan atau produk dari perusahaannya. 

Dalam sebuah produk perbankan, asuransi atau deposito sayangnya seringkali konsumen kurang memahami secara keseluruhan  manfaat yang akan diperoleh serta hak apa saja yang harus ia dapatkan sebagai konsumen, apa yang harus dilakukan jika ada persoalan dikemudian hari dan masalah-masalah lain yang seringkali muncul setelah produk digunakan. 

selain itu perusahaan kurang memperhatikan kelanjutan dari produk yang telah digunakan oleh konsumen hal ini terlihat dari lemahnya usaha perusahaan untuk mengedukasi lebih lanjut mengenai produknya. penjelasan produk seringnya hanya dilakukan sekilas saja selain itu layanan pengaduan pun mayoritasnya melalui telpon berbayar.

Dalam hari hak konsumen ini saya ingin menceritakan pengalamn saya memperoleh kembali uang premi yang sudah saya bayarkan selama 4 tahun di A*A Man***i. tulisan ini bukanlah dalam tujuan untuk menjelekkan sebuah instansi, namun saya ingin berbagi pengalaman mengenai cara saya menyelesaikan masalah mengenai sebuah produk perbankan yang sudah berjalan. baiklah harapan saya semoga tidak ada yang menuntut saya setelah saya menyelesaikan tulisan ini. baiklah cerita dimulai. 

sebagaimana kita ketahui tak ada satu orang pun yang tahu apa yang akan terjadi  di masa depan, apakah nasib kita akan selamanya baik atau sakit itu semua hanyalah rahasia Allah SWT, yang dapat manusia lakukan hanyalah berusaha dan berihtiar untuk kehidupan yang lebih baik. menyikapi pemikiran tersebut maka kita pasti akan berpikir bagaimana proteksi untuk masa depan baik dalam pendidikan ataupun kesehatan dapat kita lakukan sejak dini, apalagi jika sudah memiliki anak, proteksi kesehatan rasanya menjadi prioritas.

Setelah mencari beberapa referensi dan keuntungan mengenai produk asuransi, tiba2 pada suatu siang saya ditelpon oleh pihak A*A dan menawarkan produk yang menurut saya sangat bagus sekali. saat itu melalui program Telemarketing saya ditawarkan produk asuransi jiwa dengan lama pembayaran premi 4 tahun sebanyak 250.000 dan mendapatkan benefit asuransi selama 12 tahun, setelah itu jika saya tidak pernah sama sekali melakukan klaim, maka uang saya akan kembali 100%. 

akhirnya setelah dijelaskan beberapak kali oleh marketernya saya pun menyepakati untuk dilakukan auto debit setiap bulan. waktu berjalan dan sampailan saya pada tahun keempat pembayaran premi. ada satu hal yang kurang saya perhatikan diawal saat menyepakati. pertama saya tidak menanyakan bagaimana jika dikemudian hari saat saya tidak punya uang saya tidak sanggup membayar premi, kedua saya tidak menanyakan secara jelas mengenai program mencover selama 12 tahun. yang ternyata jika saya tidak membayar premi selama 3 bulan, maka premi yang sudah saya bayarkan akan hangus. ini yang seringkali dilupakan oleh pelanggan dan kurang diulas oleh marketer

Pada tahun keempat saya mendatangi kantor A*a karena saya merasa mengapa saya masih belum merasakan manfaat dari produk tersebut, padahal saya pernah sakit dan melahirkan, namun saya tetap memakai BPJS. setelah saya melihat beberapa aturan dalam polis tersebut, ternyata hanya beberapa penyakit yang dicover apabila sakit dan tidak bisa digunakan untuk klaim rawat jalan. 

saya mencoba untuk komplain namun saya dijelaskan oleh customer service bahwa aturannnya sudah ada dan tinggal dibaca. sedih dengan penjelasan customer service ahirnya saya berpikir dan memutuskan untuk meminta kembali uang yang telah saya bayarkan sebanyak 12.000.000 karena saya merasa tidak menyepakati aturan tersebut. namun saat saya datang yang kedua kalinya, kekecewaan pun kembali saya dapatkan, karena jika saya memutuskan untuk menutup polis, maka uang 12.000.000 tersebut statusnya akan hangus dan tidak dapat saya terima.

Lama saya merenung dan menanyakan penyelesaian masalah asuransi kepada beberapa tetangga dan teman yang bekerja di Bank dan Asuransi. Jawaban mereka pun sama. mereka menjelaskan bahwa uang yang sudah kita bayarkan hanya akan kembali setelah 12 tahun dan jika berniat untuk menutup polis sekarang maka uangnya akan hangus. setelah itu saya bertekad untuk mendatangi kantos pusat Axa di kawasan kuningan. setelah mengambil nomor antrian saya mendatangi customes service dan menceritakan keluhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun