Mohon tunggu...
Verdinas Surya
Verdinas Surya Mohon Tunggu... Administrator Sekolah

Saya adalah seorang pekerja kantoran keseharian saya duduk di depan komputer memastikan semua data terkait sekolah sudah sesuai. Di sisi lain, saya juga sedang menjalankan kuliah dan merintis karir sebagai penulis novel ringan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reformasi Berkedok Eksploitasi

6 Juli 2025   14:34 Diperbarui: 7 Juli 2025   12:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Designed by pikisuperstar / Freepik

Perkembangan ekonomi digital digadang-gadang sebagai reformasi sistem kerja. Namun, para pekerja ojek online, kurir, hingga content creator justru berada dalam sistem kerja fleksibel yang cenderung eksploitatif. Minimnya jaminan sosial, tidak adanya kejelasan status kerja, dan sistem rating yang tidak adil menjadi masalah utama.

Sumber :

  • The Conversation menyebut fenomena ini sebagai "gig economy trap", di mana teknologi dipakai untuk membungkus eksploitasi dalam kemasan kebebasan kerja.

  • Laporan SAFEnet (2022) menyebut adanya ketimpangan kekuasaan antara perusahaan platform dan mitra kerja.

c. Privatisasi Aset Publik

Privatisasi BUMN dengan dalih efisiensi sering kali mengarah pada pengalihan kontrol publik kepada swasta. Masyarakat kehilangan akses atas layanan penting, sementara tarif layanan naik drastis.

Contohnya, kasus rencana privatisasi air di Jakarta yang menuai penolakan luas karena berdampak pada keterjangkauan dan kualitas air bersih.

Sumber :

  • Tirto.id memaparkan bahwa privatisasi air di Jakarta gagal memenuhi hak masyarakat atas air bersih.

Reformasi seharusnya menjadi jalan menuju keadilan sosial. Namun dalam praktiknya, tidak sedikit kebijakan reformis yang justru dimanfaatkan untuk menyamarkan agenda eksploitatif.

Sebagai warga negara, kita perlu 

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun