Mohon tunggu...
Vie hamadah Akbar
Vie hamadah Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Jabatan fungsional perencana

vie adalah panggilan akrab saya, saya lahir di dua budaya, Arab dan Jakarta. Dengan ini, saya memiliki budaya yang kaya dalam hal keragaman budaya. Saat ini saya bekerja sebagai pegawai negeri sipil di pemerintah kabupaten Bekasi, dan kegiatan ASN tidak membuat saya jauh dengan dunia sastra. Dari SMP, saya ikut eskul satra di SMPN 1 bekasi.sering pentas pada pertunjukan teater dan sastra. Dan aktif berpartisipasi dalam membuat konten. Jejak bisa dilacak di akun Instagram; @vie.hamadah atau Facebook; Akbar vie juga youtube :Asn learn corner dapat kepo'in💪🥰 🙏

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berkebun di Halaman Sekolah, Guna Bertahan di Tengah Krisis Pangan

27 September 2022   14:53 Diperbarui: 27 September 2022   14:57 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kini kita dihebohkan dengan berita tentang krisis pangan di Inggris dimana informasi tentang siswa sekolah di Inggris sangat kelaparan di tengah krisis ekonomi yang melanda. 

Menurut Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi, krisis pangan memiliki tingkat krisis pangan tertentu. Suatu negara dikategorikan mengalami krisis pangan jika tidak dapat menjangkau pangan, tidak tersedia pangan, bahkan sampai pada status gizi buruk dan gizi buruk. apakah ini akan terjadi di indonesia? Bukan suatu keharusan di Indonesia, meskipun Indonesia kaya akan sumber daya alam, kita masih bergantung pada negara lain. 

Dari sisi pupuk, sejalan dengan himbauan Presiden terkait krisis pangan dunia, Presiden Joko Widodo meminta pejabat pemerintah meningkatkan produksi pangan dalam waktu dekat. Ketersediaan bahan pangan lokal dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, dan stok yang cukup dapat menjaga harga tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, bagaimana menyikapinya, salah satunya dengan memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam di halaman sekolah. Sehingga pemanfaatan halaman sangat mendukung program presiden terkait krisis pangan. 

Kemandirian, dimana siswa tidak hanya belajar di dalam kelas. Manfaat berkebun dalam pembelajaran adalah mendorong siswa untuk mau makan sayur. Mengkonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayur, sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh siswa. 

Namun, siswa-siswa biasanya paling susah saat disuruh makan buah dan sayur. Dan Menumbuhkan berbagai jenis tanaman bukanlah proses dalam semalam, tetapi membutuhkan perhatian dan perawatan setiap hari. Siswa-siswa akan belajar bahwa mereka hanya bisa menikmati. 

Dan berkebun juga bisa menjadi kesempatan bagi guru untuk mengajarkan berbagai macam ilmu kepada siswa. Berbagai pengetahuan sehari-hari yang bisa diajarkan kepada siswa saat berkebun, antara lain musim, cuaca, daur hidup, jenis tanaman, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, guru juga dapat mengembangkan kemampuan siswa berhitung dan membaca sambil berkebun. Ketika siswa-siswa berkebun, mereka dapat menyadari betapa pentingnya merawat dan menjaga kebersihan lingkungan jika mereka ingin kebun mereka tumbuh dengan baik dan menghasilkan tanaman yang sehat. Ini juga bisa menjadi kesempatan sempurna bagi guru untuk memberi tahu siswa tentang konsep, seperti polusi, pestisida, dan daur ulang.

Dengan demikian, berkebun tidak selalu membutuhkan lahan yang luas, cukup memanfaatkan sudut pekarangan yang kosong sebagai ruang tanam. Lahan kosong dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan warga sekolah. 

Tanaman sayuran merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. Jenis tanaman ini juga merupakan komoditas pangan yang paling sering kita konsumsi. Sayuran kaya akan vitamin dan mineral untuk tubuh. 

Tak hanya itu, tanaman sayur juga bisa dijadikan sebagai wahana penghijauan sekolah. Jenis tanaman sayuran yang bisa ditanam di sekolah seperti tomat, sayuran hijau, singkong, cabai, bayam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun