Yayaya....memang antara Arus Baliknya Pram dengan PSD 9 nya Viddy ada
beberapa persamaan, yakni sama-sama mengupas zaman abad 16 M dimana
saat itu, penjajah awal Nusantara yakni bangsa Portugis mulai masuk
Nusantara.
Kemudian setting dua novel itu juga Tuban-Lamongan-Gresik , dan
kesamaan selanjutnya juga ada menokohkan Sosok Portugis Islam alias
bangsa Moro atau Mudejar dari Andalusia atau Spanyol-Portugis Islam.
Namun tentu ada perbedaan, yaitu : kalau Arus Baliknya Pram menokohkan
Habib Al-Musawa sebagai Portugis Islam yang berperangai licik, jahat
dan penuh maksiat, bahkan dikisahkan dialah yang membantu para
petualang Portugis kafir pimpinan Alfonso de Albuquerque membuka jalan
untuk menaklukkan Kesultanan Malaka, dimana dari Malakalah lalu
Portugis menguasai Nusantara selama ratusan tahun sebelum dikalahkan
oleh sesama penjajah yakni bangsa Belanda.
Sebaliknya dalam PSD 9 ( Misteri Portugis Islam di Istana Menganti ),
Viddy menokohkan tokoh Harun Al-Badhil, seorang Portugis Islam alias
Moro atau Mudejar yang bersifat baik, tegas, Islami dan taat
beribadah, serta pakar dalam pembuatan senjata bedhil dan meriam, yang
bekerja pada Sunan Giri Prapen.
Demikian dan bisa disimpulkan, perbedaan karakter tokoh Portugis Islam
yang sebenarnya adalah fiktif itu, tentu tergantung atau bersumber
kapada niat penulisnya yang dengki ataukah cinta kepada agama Islam.
Dari sini, novel PSD 9 justru lebih bermanfaat dan lebih wajib dibeli
dan dikoleksi oleh ummat Islam Nusantara, dan untuk pembeliannya bisa
memesan ke email viddy.daery5@gmail.com...dengan harga Rp 60 rb per buku , hal itu dikarenakan buku ini diterbitkan secara indie....sehingga tidak dijual di toko buku
besar, yang menuntut diskon 50 % yang tentu saja amat memberatkan
kantong penerbit.
PSD 9 ini konon hampir merupakan SERI PENUTUP....sebab penulisnya segera menutup kisah pengembaraan Pendekar Sendang Drajat, yakni di PSD jilid 10 yang direncanakan berjudul MISTERI CINA TANG & HUI-HUI Di KARANG GENENG.....