Mohon tunggu...
Viddy Daery
Viddy Daery Mohon Tunggu... -

Aku adalah Aku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

PSD 9 Ada yang Membandingkan dengan Arus Baliknya Pram

31 Maret 2018   16:34 Diperbarui: 31 Desember 2018   11:32 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh Viddy Ad Daery --sastrawan dan pembuat film.

Tahun 2018 ini, melalui penerbit indie Visi Amansentosa dahsyat atau
VAD kembali menerbitkan serial novel PENDEKAR SENDANG DRAJAT ( PSD )
jilid 9 berjudul MISTERI PORTUGIS ISLAM di ISTANA MENGANTI. Menganti
ini adalah desa kuno, dimana ada situs bekas Istana Sunan Giri di desa
Kedamean, Menganti, Gresik, yang berbatasan dengan Kabupaten Surabaya
dan kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto.


Yayaya ...ini adalah genre novel sejarah yang saya bumbui silat,
romantisme percintaan dan tentu saja menu utamanya adalah sejarah,
terutama mengungkap abad 16 M.


Dalam seminar Internasional Borobudur Writers and Cultural Festival
2012 di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah , para doktor sejarah sudah
sepakat mengakui, bahwa novelis sejarah mempunyai peran amat penting
bagi penyebaran ilmu sejarah yang kaku, ke arah popularisasi sejarah,
agar publik yang luas tertarik untuk membaca dan memahami, karena
tambahan menu silat dan roman tadi.


Saya menulis novel "silat sejarah" PSD sudah 9 jilid dan sekarang
sudah mulai menulis yang jilid ke 10, yang saya rencanakan berjudul
"Misteri Cina Tang dan Hui-hui di Karang Geneng".


Mulai jilid 6 memang saya terbitkan secara INDIE, sebab jilid 1 sampai
5 yang diterbitkan oleh penerbit besar, dan rata-rata laris dalam
penjualan, ternyata royaltynya sangat bermasalah. Adapun yang jilid 6
adalah "Pendekar Sendang Drajat : Misteri Buaya Jamang & Pendekar
Jipang Panolan" yang diterbitkan Daun Lontar Yogjakarta bekerjasama
dengan Pustaka Ilalang dan Visi Amansentosa Dahsyat.


Tokoh utamanya adalah, Pendekar Ahmad, yang berjulukan PSD, seorang
pendekar silat yang sakti dan berdakwah agama, yang mengembara untuk
memberantas kejahatan, melindungi kaum lemah dan menyebarkan agama
kebaikan ( Islam ) yang berasas "rahmatan lil 'alamin".


Nah, dalam PSD 9 ini, Raden Ahmad alias Pendekar Sendang Drajat
dikisahkan bertemu dengan tokoh Harun Al-Badhil , seorang Portugis
yang beragama Islam, yang termasuk etnis Moro atau Mudejar, yakni dari
Kerajaan Andalusia yang beragama Islam, yang berusia sekitar 35 tahun,
sedangkan PSD sendiri dikisahkan sudah mulai memasuki usia 40-an tahun
sehingga berniat pensiun dari gelanggang persilatan.


Keinginan pensiun itu dipicu dari adanya senjata-senjata temuan baru,
yakni bedhil dan bom serta meriam, yang pada saat itu, abad 16 M mulai
mewabah, dan kebetulan tokoh Harun Al-Badhil adalah salah satu pakar
senjata bedhil dan meriam.


Menurut PSD, senjata itu mempunyai daya bunuh yang kuat, sehingga
mencederai prinsip perang dalam agama Islam, yakni perang adalah untuk
penyadaran musuh, sehingga membuat musuh bertaubat dan memperbaiki
perilakunya.


Namun dengan adanya bedhil, maka senjata itu langsung membunuh musuh
sehingga tidak ada kesempatan bagi sang musuh untuk bertaubat.
Dari pendapat dan prinsip PSD ini, maka apakah serial novel PSD ini
terancam berhenti di jilid 10 sebagai jilid penutup ?
Wadddaaooowwww.....hehehehe....


Perlu diskusi mendalam mengenai hal ini, namun yang menarik adalah,
ada teman pecinta sastra sejarah yang tergerak untuk membandingkan PSD
9 dengan novel masterpiece karya Pramudya Ananta Toer, yakni "Arus
Balik".


Yayaya....memang antara Arus Baliknya Pram dengan PSD 9 nya Viddy ada
beberapa persamaan, yakni sama-sama mengupas zaman abad 16 M dimana
saat itu, penjajah awal Nusantara yakni bangsa Portugis mulai masuk
Nusantara.


Kemudian setting dua novel itu juga Tuban-Lamongan-Gresik , dan
kesamaan selanjutnya juga ada menokohkan Sosok Portugis Islam alias
bangsa Moro atau Mudejar dari Andalusia atau Spanyol-Portugis Islam.


Namun tentu ada perbedaan, yaitu : kalau Arus Baliknya Pram menokohkan
Habib Al-Musawa sebagai Portugis Islam yang berperangai licik, jahat
dan penuh maksiat, bahkan dikisahkan dialah yang membantu para
petualang Portugis kafir pimpinan Alfonso de Albuquerque membuka jalan
untuk menaklukkan Kesultanan Malaka, dimana dari Malakalah lalu
Portugis menguasai Nusantara selama ratusan tahun sebelum dikalahkan
oleh sesama penjajah yakni bangsa Belanda.


Sebaliknya dalam PSD 9 ( Misteri Portugis Islam di Istana Menganti ),
Viddy menokohkan tokoh Harun Al-Badhil, seorang Portugis Islam alias
Moro atau Mudejar yang bersifat baik, tegas, Islami dan taat
beribadah, serta pakar dalam pembuatan senjata bedhil dan meriam, yang
bekerja pada Sunan Giri Prapen.


Demikian dan bisa disimpulkan, perbedaan karakter tokoh Portugis Islam
yang sebenarnya adalah fiktif itu, tentu tergantung atau bersumber
kapada niat penulisnya yang dengki ataukah cinta kepada agama Islam.


Dari sini, novel PSD 9 justru lebih bermanfaat dan lebih wajib dibeli
dan dikoleksi oleh ummat Islam Nusantara, dan untuk pembeliannya bisa
memesan ke email viddy.daery5@gmail.com...dengan harga Rp 60 rb per buku , hal itu dikarenakan buku ini diterbitkan secara indie....sehingga tidak dijual di toko buku
besar, yang menuntut diskon 50 % yang tentu saja amat memberatkan
kantong penerbit.

PSD 9 ini konon hampir merupakan SERI PENUTUP....sebab penulisnya segera menutup kisah pengembaraan Pendekar Sendang Drajat, yakni di PSD jilid 10 yang direncanakan berjudul MISTERI CINA TANG & HUI-HUI Di KARANG GENENG.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun