Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

(Cerita Komedi) Distraksi / Teralihkan Bagian 5/5

8 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   06:50 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat yang ditunggu tiba, setelah beberapa hari menunggu reaksi dan respon pembaca, Fendry mendapat kabar kalau hasil penjualan bukunya cukup baik walau tidak terlalu bagus untuk masuk kategori best seller. Menjaga perasaan optimisnya, dia menganggap karena masih baru beberapa hari, terlalu awal untuk mengambil kesimpulan karyanya sukses atau gagal.

Empat bulan kemudian dia menerima pemberitahuan dari penerbit kalau bukunya akan dicetak ulang tapi hanya sebanyak terbitan pertama. Dengan perasaan agak tak keruan dihadapinya kenyataan kalau buku ketiganya tidak sebaik khayalannya, bahkan tak ada kritisi yang memberi ulasan di media cetak atau internet.

Dalam sebuah pameran buku, penerbit mengundangnya menjadi pembicara dan acara jumpa penggemar dan memberi tanda tangan. Berharap bisa mendongkrak hasil penjualan bukunya, Fendry setuju hadir.

Saat sesi tanya jawab, salah satu orang yang membaca bukunya bertanya."Berapa lama anda menulis buku ini?"

"Empat bulan," jawab Fendry setelah mengingat dan menghitung sejenak.


"Cepat juga."

"Tapi belum dihitung proses persetujuan dengan penerbit, naik cetak dan pengiriman ke toko buku," imbuhnya.

"Lalu bagaimana dengan rencana penulisan yang lain?"

Inilah hal yang selalu tak ingin dijawab dan sebisa mungkin dihindarinya. Barangkali semua penulis tak pernah ingin ditanya seperti ini kalau hasilnya masih belum jelas.

"Sedang dikerjakan," jawabnya singkat.

"Apa kendala penulis yang paling umum yang menyebabkan karyanya lama selesai?"

Fendry diam cukup lama untuk memberi jawaban yang paling tak memancing pertanyaan baru. "Umumnya karena writer's block alias mentok ide."

"Apakah perhatian dan konsentrasi anda sering teralihkan hal-hal lain?"

SERING!! Demikian jawaban jujur di dalam kepalanya tapi dia tak mau menjawab kata itu, dia sudah banyak mengalami rasa malu oleh perhatian Nita.

"Jarang, meski saya sudah berkeluarga tapi saya bisa mengatur waktu supaya bisa menulis dengan lancar."

BOHONG!! Benak jujur di kepalanya protes.

"Ada tips dan saran untuk penulis pemula supaya bisa mengatasi masalah writer's block dan terdistraksi?"

"Harus punya tekad kuat, rajin, konsisten, berdedikasi. Pengalih perhatian kalau memang penting harus dimaklumi. Tapi bermain game, menonton televisi atau buka status media sosial itu harus diabaikan."

MU-NA-FIIIIKK!! Aneh, suara benak itu seperti suara istrinya tapi dengan nada mengejek. Dia ingin sesi tanya jawab ini selesai, segera pulang tanpa harus memberi tanda tangan atau foto bersama penggemar. Tapi dia tak mungkin menolak itu semua. Setelah semua usai, Fendry bisa bernapas lega.

Di jalan saat Nita menyetir mobil, istrinya menoleh sambil tersenyum.

"Apa?" tanyanya, dia merasa ada sindiran tanpa kata dari senyum Nita.

"Nggak apa-apa. Kamu pintar menjawab, tapi kalau di rumah kenyataannya kita semua tahu sendiri."

Fendry diam saja, malas menyahut. Dia juga ingin bisa mengerjakan semua proyek yang tertunda bertahun-tahun. Mudah-mudahan kali ini tak ada yang mengganggu kecuali hal penting.

TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun