Mohon tunggu...
Vethria Rahmi
Vethria Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Pranata Humas Ahli Muda Kanwil Kemenag Riau

Thalabul Ilmi yang tak berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rahasia Dibalik COVID-19 Pada Kriptografi 19

5 Maret 2020   07:00 Diperbarui: 17 April 2020   20:38 1824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan menurut KBBI, konspirasi adalah persekongkolan atau komplotan orang dalam merencanakan sebuah kejahatan yang dilakukan dengan rapi dan sangat dirahasiakan.

Karena rahasia,  konspirasi itu sulit dibuktikan secara gamblang. Kalaupun diraba dengan Kriptografi 19, hanya berupa clue yang masih debatable. Satu hal yang pasti,  tidak ada asap kalau tidak ada api. Tidak ada COVID-19 yang merusak kesehatan manusia jika tidak ada peran manusia yang laksana api tersebut. Bagaimanapun api itu bisa menerangi tapi bisa juga keterangan itu sifatnya membakar, memusnahkan dan atau mencerahkan.

Sedangkan asap itu sifatnya mengaburkan jarak pandang, begitulah Sampai kini kita dikaburkan dengan berita simpang siur yang seperti asap. Alhasil, kita tak bisa melihat lagi mana pihak yang seperti api. Pihak api inilah yang terlibat dalam  pembakaran yang tidak sempurna itu. Sehingga menimbulkan asap.

Api sebagai simbol yang menyifatkan asal usul Malaikat dan Syaitan. Bahkan api disebut Naar dalam Al-Quran, masih satu akar kata dengan Nuur (Cahaya). Dalam QS. Mudats-tsir: 31, jelas ada peran Malaikat sebagai Ashaban-Naar (pen. Penjaga Penyinar/penerang/pembakar). 

Apakah berita COVID-19 menjadi titik terang dan atau malah menjadi titik gelap karena ada berita asap hasil pembakaran yang tidak sempurna?. Inilah yang perlu diklirkan.

Misalnya, mereka bilang teori konspirasi hanya dipercaya orang-orang yang lemah dan kalah. Sehingga teori ini dijadikan senjata untuk menyerang sekaligus bertahan melawan yang kuat. Seperti yang dikatakan Joseph Uscinski, Profesor Ilmu Politik dari University of Miami  dalam ceramahnya di konferensi center for inquiry pada 2018 lalu.

Faktanya tidak hanya orang lemah dan kalah saja yang percaya teori konspirasi. Buktinya Sebagian besar orang yang  percaya bahwa Bush yang meledakkan Twin Tower adalah partai Demokrat. Sedangkan yang berpikir Obama memalsukan akta kelahirannya kebanyakan adalah pendukung Republik. Angkanya Sama saja di masing-masing partai. Mereka semua pernah kalah dan menang. Pernah lemah dan kuat.

Itu sebab beberapa tayangan soal teori konspirasi Corona  ditayangkan di televisi Rusia. Salah satunya berkisah soal kemungkinan perusahaan atau lembaga AS turut terlibat. Apakah tayangan televisi Rusia itu menyebar Hoax?. 

Tentu saja di pihak Amerika selalu membela diri, misalnya Facebook ataupun Twitter menyatakan baru-baru ini  mereka giat melakukan bersih-bersih postingan yang menuding Amerika. Kalau Hoax, kenapa harus dihapus, kenapa tidak disangkal dengan data valid?.  Bagaimanapun polemik antara Amerika, China dan Rusia tidak mungkin mereka semua bohong dan atau jujur.

Apalagi Sejarah membuktikan Intrik politik di Amerika selalu beraroma konspirasi. Karena dibalik pemerintahan Amerika, Yahudi adalah bangsa yang selalu menyetir Amerika, China dan lainnya. Apakah China termasuk yang disetir Yahudi?

Buktinya pada abad 2 ada kelompok-kelompok Yahudi menyelamatkam diri sampai ke  China. Orang Yahudi yamg pertama kali masuk ke Tianjin. Di sinilah pusat catatan sejarah . Kemudian  pada abad ke 12 Yahudi baru masuk kaifeng China. Mereka melebur, tumbuh dan berkembang bersama elit China. Yahudi inilah dalang semua konspirasi jahat. Sebagaimana namanya pun tersorot dalam Al-Quran. Seiring berlalunya waktu, beberapa teori konspirasi itu terungkap sebagai kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun