Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Bersama Umar: Baju Lebaran untuk Umar (Part 24)

12 Mei 2021   09:02 Diperbarui: 12 Mei 2021   09:05 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Vera Syukriana, S.Pd

Rabu, 5 Mei 2021 adalah hari terakhir umi sekolah menjelang lebaran. Kegiatan di sekolah umi hari itu penutupan pesantren ramadan. Umi mengumpulkan semua peserta didik di satu tempat dengan mengatur jarak mereka karena mereka harus jaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan.

Diawali dengan pengarahan dari Pak Riduan, S.Ag salah satu guru pendidikan agama islam di SDN 03 Simpang Rumbio tempat umi mengabdi. Semua berkonsentrasi mendengarkan arahan Pak Riduan. Tiba-tiba keadaan mulai rusuh karena kami merasakan gempa yang cukup lama. Semua diminta untuk berzikir dan berlindung semata-mata kepada allah SWT.

Umi langsung mengambil gawai dan menanyakan keadaan umar dan rasyid di rumah. Alhamdulillah, mereka aman terkendali. Umi melihat ada info mengenai gempa di WAG sekolah. Ternyata gempa yang dirasakan  merupakan Gempa Magnitudo: 5.8, Kedalaman: 29 km, 05 Mei 2021 08:24:35 WIB, Koordinat: 2.04 LS-99.62 BT (3 km Tenggara TUAPEJAT-SUMBAR), Tidak berpotensi tsunami #BMKG.

Lama kelamaan gempa berhenti. Kemudian dilanjutkan acara tadarus Alquran. Selesai tadarus bapak guru agama memberikan sebuah nasehat yang dapat menyadarkan siswa akan ibadah. Ibadah yang sangat penting dan wajib dilaksanakan sebagai hamba Allah, yaitu sholat.  Dan banyak lagi nasehat lainnya yang mengajak para peserta didik untuk selalu mentaati allah dan Rasul.

Setelah itu, umi dan guru lain membawa setumpuk hadiah yang akan diberikan kepada peserta didik yang terbaik. Baik disiplin, ibadah, keaktifan, dan keseriusannya dalam menerima ilmu yang diberikan selama pesantren ramadan.

Terlihat, semua peserta didik berbinar-binar dan mengharapkan mereka sebagai sang juara. Sebelum yang terbaik disebutkan, ada hadiah rebutan yang akan dibagikan untuk peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan.

Pak Riduan menanyakan masalah nasehat yang dia berikan sebelum ini mengenai sholat. Beliau mengajukan tiga pertanyaan. Peserta didik antusias dan rebutan mengacungkan tangan demi mendapatkan hadiah rol, penghapus, dan peruncing. Meskipun hadiahnya hanya itu, tidak menyurutkan semangat mereka untuk berusaha menjadi seorang pemenang.

Selesai Pak Riduan mengajukan pertanya dan semua yang menjawab  telah dapatkan  haknya. Umi diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan. Namun, sebelumnya umi ingin ada seseorang yang mau bernyanyi ke depan.

"Saya, Buk!" jawab Fauzan mengacungkan tangannya.

"Masyaallah. Silahkan, nak. Fauzan mau nyanyi apa?" ujar umi.

Ternyata dia akan menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Umi menyarankan untuk menyanyikan lagu yang liriknya islami karena kita acara pesantren ramadan. Fauzan menyurutkan keinginannya dan tidak jadi bernyanyi. Umi meminta yang lain untuk bernyanyi. Ternyata, ada seorang anak perempuan yang mau bernyanyi. Dia menyanyikan lagu Sholawat. Nyanyian yang indah sehingga temannya terhanyut dan ikut bernyanyi. Nyanyiannya di akhiri diakhiri dengan tepukan gemuruh. Dia berhak mendapatkan hadiah rebutan.

Setelah itu umi mengajukan dua pertanyaan lagi mengenai materi aqidah dan akhlak. Mereka juga saling rebutan menjawab.

Semua pertanyaan umi sudah terjaba. Tibalah giliran Bu Hidayati mengajukan pertanyaan. Pertanyaannya mengenai ibadah dan hukum tajwid. Kali ini pertanyaan dari Bu Yati lebih dari tiga karena hadiah yang tinggal juga berlebih. Mereka juga bersemangat menjawab. Pertanyaan berakhir setelah semua hadiah rebutan dihadapan umi habis.

Acara puncak pun dimulai. Mereka deg-degan menunggu pengumuman. Pak Riduan menyebutkan sang juaranya. Mulai juara umum perempuan dan laki-laki. Kemudian, lima orang terbaik perempuan dan laki-laki.

Acara penutupan pesantren ramadan diakhiri dengan doa bersama. Semua saling bermaafan dan pulang ke rumah masing-masing.

Waktu pulang masih lama. Hari baru menunjukkan jam 10 pagi. Umi dan Bu Yati meminta izin keluar. Kami mengisi waktu dengan rencana berburu pakaian lebaran untuk keluarga. Umi membawa anak perempuan dari seorang penjaga sekolah. Dia minta dibawa anaknya untuk dicarikan baju lebaran.

Toko pertama kali kami tuju adalah "Candys Babykids" yang menyediakan pakaian anak-anak. Dari bayi sampai umur 12 tahun. Umi mencari pakaian untuk Icin anak pebnjaga sekolah. Satu persatu pakaian yang disukainya di coba. Ada yang kebesaran, kekecilan, dan ada juga yang cocok dengan badannya tapi tidak cocok dana yang tersedia. Sehingga umi harus mencari lagi. Akhirnya ketemu, umi dan Icin memilih gamis katun yang cocok ukuran dan dananya. Icin berbahagia atas keberhasilannya. Disepanjang pencarian, dia mendapatkan pakaian yang diiginkan.

Selesai mencari pakaian Icin, umi mencari pakaian Umar dan Rasyid. Sebenarnya, umar dan Rasyid sudah dibelikan abi celana levis dan baju kaos serta baju koko. Ya, beginilah hasrat seorang ibu yang tidak puas dan ingin lebih untuk buah hatinya.

Umi mencari kemeja. Alhamdulillah menemukan kemeja yang cocok untuk Rasyid. Kemeja yang langsung satu set dengan celana. Umi pun mencari kemeja untuk Umar. Setelah dipilih-pilih dan penuh pertimbangan umi menemukan baju kemeja dengan baju kaos kensi di dalammnya dan kemeja panjang tangan. Umi sudah membayangkan gagahnya Umar memakai ini. Karena fashion Umar banget. Umi harus adil dan mencari celana katun panjang untuk Umar.

Semua sudah dapatkan baju. Umi membayar ke kasir. Rupanya mendapatkan diskon 5% dari harga. Alhamdulillah, rezeki anak salih. Rezeki yang tak diduga.

Umi melanjutkan perjuangan. Umi dan Bu yati menuju pakaian anak dewasa. Bu yati mencari pakaian untuk suami dan anak-anak. Umi cukup melihat dan menemani. Umi tidak mencari pakaian abi karena umi merasa lebih baik mencari pakaian abi bersama. Umi takut nanti tidak cocok.

Kami pindah ke toko lain menuju Toko Callista yang menyediakan pakaian muslim keluarga. Umi menemukan baju yang cocok untuknya. Wartna gamis umipun sewarna dengan koko anak-anak dan abi. Umi mengambil gamis itu.

Lalu, umi mengambil baju koko untuk abi, atuk, eyang, kakak ipar umi, dan keponakan umi. Icin pun memilih satu set baju gamis pink kesukaannya. Bu yati juga mengambil gamis yang sama dengan umi dengan warna berbeda. Pencarian hari itu, selesai. Umi dan temannya pulang ke sekolah.

Sesampai sekolah, azan Zuhur masuk. Kami melaksanakan sholat Zuhur. Sebelum pulang, para guru melaksanakan rapat di ruang majelis guru. Terlihat di atas meja umi sudah ada sirup marjan dan dua kilogram gula pasir. Ini jatah umi sebagai pemateri kegiatan pesantren ramadan. Teman umi yang lain juga mendapatkan jatah yang sama.

Rapat pun selesai. Kami saling bersalaman mengucap maaf lahir bathin karena akan libur dan menuju hari kemenangan Idul fitri. Umi mengambil absen online tepat jam dua siang dan langsung menuju rumah. Umi membawa banyak barang dan menyusunnya di motor Mio Soul kesayangannya.

Sepanjang perjalanan, umi membayangkan anak-anak dan abi memakai pakaian yang dibeli. Setiba di rumah, Umar dan Rasyid yang biasanya keluar menyambut kedatangan umi tidak ada keluar. Umi masuk ke rumah, namun tak seorang pun umi temui di ruang tamu. Terdengar suara Umar di kamar mandi. Berarti mereka di kamar mandi.

Umi meletakkan barang bawaannya dan masuk ke kamar. Saat buka pintu kamar, Rasyid dan abi mengagetkan umi. Mereka bersembunyi di balik pintu. Suasana heboh karena galak tawa kami. Umar datang memakai handuk.

Umi langsung mengambil pakaian dalam Umar. Umi meminta Umar mencoba baju yang dibelikan. Begitu juga dengan Rasyid dan abi. Alhamdulillah semua pas dan cocok. Umar sangat senang dengan kemeja yang umi beli karena lengakap dengan baju kaos kensi yang dia inginkan.

Umi merasa puas hari itu. Umi sudah membelikan pakaian untuk keluarga. Semua terlihat bahagia. Umi juga tidak mau kalah. Dia mencoba baju gamis yang dibeli. Semua memuji umi dan senang melihat umi menggunakan gamis yang dibeli.

Mudah-mudahan, semua ini berkah. Kami semua dapat berbahagia menyambut hari kemenangan. Sebenarnya hari kemenangan tidak harus dengan pakaian baru tapi dengan perubahan pribadi yang lebih baik ke depannya. Membeli pakaian suatu bentuk wujud bahagia karena telah melaksanakan ramadan dengan baik dan menggunakan rezeki yang diberikana Allah SWT. Insyaallah, semua ini diberkahi keberkahan oleh Allah SWT. Aamiin.

Andaleh, 12 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun