Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan bersama Umar (Part 1: H-3 Berkunjung ke Rumah Bako)

14 April 2021   09:11 Diperbarui: 14 April 2021   14:40 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Vera Syukriana, S.Pd

Sejak Umar masuk MDA, Umar sudah jarang ke rumah bako (rumah orang tua bapak di Minangkabau). Hampir satu bulan Umar tidak berkunjung ke sana. Biasanya setiap hari Sabtu, Umar menemui Eyang dan Bundo ( panggilan Umar kepada ayah ibunya Abi). Akan tetapi, sekarang tidak. Sebagai  anak MDA, Umar harus mengikuti peraturan yang ada. Peraturan ini menyangkut ahak dan kewajibannya sebagai peserta didik. Salah satu kewajibannya yaitu mengikuti acara didkan subuh setiap Minggu pagi. Karena sudah sebulan tidak bertemu, membuat setumpuk rindu dihati Umar untuk menemui bako.

Hari Sabtu, hari yang sangat membahagiakan baginya. Sehari ini, umar sekolah gabungan. Dia bisa bertemu dengan semua teman Kelas matahari. Selama ini dia hanya bertemu dengan teman satu shift saja. Karena terakhir sekolah menjelang ramadhan, maka semua teman Umar hadir. Mereka lebih lama di sekolah. Yang biasanya hanya 1,5 jam, sekarang bisa berada di sekolah selama 4 jam. Berhubung ada beberapa acara yang akan diadakan Bu Guru di sekolahnya.

Sepulang sekolah, dia datang bersama abi dan Rasyid menjemputku. Saat itu aku sedang ada perbincangan di ruang majelis guru. Tiba-tiba dia menyusuriku dan bersemangat memberikan sepucuk undangan dari Bu Guru. Isinya mengenai informasi libur selama Ramadhan dan waktu akan sekolah kembali.

Umar mengajakku pulang. Dia sudah tidak sabar ingin ketemu Eyang. Sebelum ke rumah, kami pergi makan siang di luar. Sejak masa pandemi, kami jarang makan di luar. Sekarang saatnya untuk bermain dan makan di luar. Umar dan Rasyid sangat menikmati momen ini. Kebetulan, tempat makan siang dilengkapi wahana bermain anak. Ada seluncuran, ayunan, dan mainan lainnya.Sungguh bahagia melihat keceriaan mereka.

Makan siang pun selesai. Umar mengajak Abi salat zuhur di mesjid. Abi pun mengabulkan permintaan anaknya. Begitu selesai salat dan keluar mesjid., umar bergegas menemuiku dan menarik tanganku.

"Umi, ayo kita ke rumah. Siapkan pakaian kita. Umar sudah tidak sabar menemui Eyang dan Bundo. Kita tidur di sana ya, Mi", ajak Umar dengan manja.

Aku menganggukkan kepala yang membuatnya melompat kegirangan. Rasyidpun datang ikut meniru gerakan umar. Sepanjang perjalana menuju rumah, Umar dan adeknya bernyanyi kegirangan di atas motor. Aku merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan.

Begitu sampai di rumah, Umar mengambil semua kebutuhan yang bisa dia bantu persiapkan, seperti sabun, jaket, topi, dan air minum. Melihat Umar bersemanagat aku ikut terbawa semangat dan persiapan pakaian selama libur siap di masukkan ke mobil. Menjelang Ramadhan aku mendapatkan libur selama 4 hari. Hari yang cukup lama untuk bisa bertemu bako dan keluarga di kampung.

Selesai salat Ashar, kami berangkat. Kami singgah dulu di toko kue untuk buah tangan berkunjung. Sudah tradisi bagiku membawa buah tangan menemui mertua dan orang tua. Saat beli kue, Umar ikut dan memilih kue yang enak untuk Eyang. Bagi Umar Eyang orang tersayang dan teman terbaiknya untuk berkelakar.

Seperti biasa, sepanjang perjalanan Umar suka menonton di atas mobil. Sehingga abi mematikan film yang diputar Umar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun