Mohon tunggu...
Vena Meirzani
Vena Meirzani Mohon Tunggu... Lainnya - A Freelance Writer

She loves writing, but yet she was not doing writing for a living

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehilangan-Kehilangan dalam Kehidupan

11 Oktober 2022   07:21 Diperbarui: 11 Oktober 2022   07:50 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Meskipun hal itu bukanlah hal-hal yang mereka coba kejar, bukan hal-hal yang mereka inginkan atau bahkan impikan sekalipun. Akan tetapi apakah orang-orang yang akhirnya mencoba untuk mengambil resiko terhadap kesempatan fana tersebut termasuk ke dalam orang-orang yang menyedihkan atau orang-orang yang gagal dalam menjalani kehidupan sebenar-benarnya?. Menurut pendapat saya pribadi sama sekali tidak, justru sebaliknya kita patut memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap mereka.

Terdapat satu percakapan dari buku ditulis oleh Ika Natassa berjudul Heartbreak Motel, yang sangat melekat di pikiran saya kurang lebih salah satu karakternya berkata seperti ini:

 

"Kita tuh mungkin gasadar kalau setiap hari menjalani hidup kayak pengendara tong setan. Memilih, kalau bisa. Harus pinter-pinter melawan segala macem yang bisa bikin kita jatuh. Mikirin tiap hal yang kita lakukan dengan mengukur risk and reward-nya, supaya gak salah dan gak jatuh. Sama jangan lupa sama intangible rewards itu. Mikirin yang bikin kita bahagia sebenarnya apa"

Sama seperti apa yang dikatakan oleh karakter dalam novel tersebut, bahwa pada dasarnya kita tetap harus mengambil berbagai resiko tersebut, dan kita harus mempercayai bahwa bersama dengan risk selalu akan ada rewards yang akan kita dapatkan. 

Sebagai contoh jika kita kerja di bidang yang kita tidak sukai misalnya, meskipun ego kita mungkin tidak tepenuhi karena berfikir "bukan disini saya harusnya berada", akan tetapi di lain sisi kita harus memikirkan rewards apa yang bisa kita dapatkan?. 

Tentu yang paling utama kita bisa mendapakan uang. Mungkin ini merupakan salah satu contoh yang cukup kompleks, contoh yang jauh lebih sederhananya tentu bisa kalian aplikasikan pada kehidupan kalian masing-masing. Jadi memang betul kita pada akhirnya dapat kehilangan kesempatan dalam menggapai mimpi kita. 

Akan tetapi tentunya kita tetap akan mendapatkan rewards-rewards yang tidak bisa kita duga baik yang tangible maupun yang intangible yang hanya bisa dilihat dan dirasakan oleh si karakter utama.

Walaupun saya sudah menjelaskan panjang x lebar mengenai kehilangan. Tetap saja pastinya sangat sulit untuk sekedar "ikhlas". Tahap penerimaan kehilangan tentunya tidak semudah yang kerap dikatakan orang-orang kurang lebih seperti "ikhlas ya mungkin nanti akan digantikan dengan yang lebih baik" lalu seakan-akan secara otomatis ingatan tersebut terhapus dari kotak memori di otak kita. Tetapi kembali lagi, kita sebagai manusia bisa apa? 

Selain menerima, menerima, dan menerima apapun kenyataan pada akhirnya harus kita hadapi. Dan percaya bahwa selama kita masih hidup di dunia ini, kita akan terus dihadapi orang berbagai macam kehilangan. 

Bukan hanya kita tapi semua makhluk di dunia ini bahkan hewan sekalipun.  Tidak ada cara yang paling cepat dan tepat dan tidak perlu bersiap juga dalam menghadapi kehilangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun