Rumah Gadang "Bertanduk"
Dan keturunan Alexander ada hubungan tidak langsung dengan perubahan system Patrilineal ke sistem Matrilineal seperti yang terjadi saat ini. Penggagas system Matrilineal adalah saudara tiri Sri Maharajo Basa (cucu Alexander Agung), yaitu Sutan Balun. Sutan Balun merupakan induk lareh bodi Chaniago, sementara Sri Maharajo Basa merupakan induk lareh koto Pilliang (yang merasa marganya lareh koto pilliang berarti merupakan keturunan Alexander Agung). Sutan Balun dengan cerdik menghindari serangan Majapahit dari Jawa dengan otaknya bukan dengan otot, tentu setelah berunding dengan kalangan cerdik pandai Minangkabau. Ia menyambut pasukan yang dipimpin Adityawarman dengan sambutan hangat yang membuat Adityawarman terkejut (mungkin juga melongo). Sutan Basun segera menawari Adityawarman untuk menikahi puteri Jamilan saudaranya. Namun Ia mensyaratkan bahwa Adityawarman harus menaati adat Minang yakni warisan dan kekuasaan akan jatuh ke pihak Ibu. Dengan kata lain sebenarnya Adityawarman adalah raja semu yang hanya bisa berkuasa semur hidupnya saja, sedangkan Minang akan tetap dikuasai oleh keturunan Puteri Jamilan. Demikian sistem tersebut mendarah daging (mungkin) hingga saat ini. Kisah tersebut mungkin bisa dianggap hoax seperti yang dituturkan pemandu wisata kami bahwa cerita dalam Tambo, menurutnya, hanya 30% kebenarannya. Ia menceritakan bahwa ada 3 versi asal bangsa Minang namun menurut saya kisah di atas adalah yang paling masuk akal hingga ada cerita lain yang lebih logis. Sumber: ve08.blogspot.com berdasarkan novel Negara Kelima karya ES Ito dan buku Atlantis "The Lost Continental Finally Found"