Mohon tunggu...
varaziza
varaziza Mohon Tunggu... mahasiswa

hanya bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi

22 Juli 2025   22:35 Diperbarui: 25 Juli 2025   18:29 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Pinterest)

“Kau harus percaya padaku. Karena tidak semua orang peduli padamu seperti aku.”

Zien mengangguk, seolah sedang menyatakan sesuatu yang luhur. Zien tersenyum. Senyum yang ia pelajari dari wajah-wajah palsu orang dewasa.

“Aku tahu cara membuatmu bahagia,” ucap Zien.

Ada pelangi dalam mulutnya. Terjun bebas seperti air muntah. Muntahannya merambat, menyelusup dalam rongga dada, menjelma jingga. Dibelainya ruang navigasi bocah perempuan berusia 10 tahun itu, mengecup pelan menara pengawasnya, dan mengendap selamanya dalam lambung kapal. Kapal mulai menari. Setiap detik terasa seperti tawar-menawar yang tidak selesai. Antara terus bergerak atau berhenti dan tenggelam. Tapi pelangi itu terus menetes. Menyerupai hujan asam yang tidak bisa ditampik. Menyelinap lewat pori-pori kulit besi. Menumbuhkan karat dalam sunyi. Tali-tali pengikat longgar. Jangkar tak menyentuh dasar. Kapal manusia itu kini seperti perahu plastik yang hanyut di selokan kota. Dan pelangi itu masih terus memuncrat. Manusia itu masih terus bicara. Dengan lidah lihainya. Dengan gigi-gigi yang tidak pernah menggigit. Dengan suara yang tampak seperti pelukan tapi menghisap habis suhu tubuh perlahan.

“Bagaimana? Bukankah nikmat rasanya ketika aku berada di dalammu?”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun