Satu warna satu ras
Semboyan bendera merah putih
Penyerbu berkulit kuning dari utara
Hendak membebaskan saudara muda
Inggris kita linggis
Amerika kita seterika
Ungkapan pembangkit semangat
Membakar anti sekutuÂ
Propaganda terus bersinar
Mengembangkan kebudayaan jepang dalam skala besar
Suntikan seishin gaya jepang
Itulah kebijakan militer kaum mudaÂ
Korps kewaspadaan dibentuk
Pengamanan desa menjaga gardu
Pelatihan khusus secara teratur
Bak menanggulangi serangan udara
Kyoren dan sento kyoren
Latihan tempur anggota barisan
Diperlengkapi dengan mokuju
Agar tiada serangan udara
Kekuatan kunci, semangat juang
Itulah yang menentukan hasil kerja keras
Para pemuda pemudi Indonesia
Ubahlah masa depan Indonesia
Marilah membela tanah air
Dengan darah daging kita
Inilah kesempatan para pemuda-pemudi Indonesia
Guna menghadapi ancaman invasi sekutu
(puisi ini berdasarkan buku "HEIHO: Barisan Pejuang Indonesia yang Terlupakan" - Nino Oktorino)
catatan tambahan:
* kyoren = latihan kemiliteran Jepang
* sento kyoren = latihan tambahan kemiliteran Jepang seperti bertiarap, merangkak, membentuk formasi gerakan
* mokuju = senapan Jepang yang terbuat dari kayu
Analisis: Penulisan ini saya buat untuk menganalisis mengenai masa kependudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945 yang telah menjadi dasar pada sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Kedatangan Jepang di Indonesia memunculkan adanya imperialisme dan modernisasi yang berimplikasi pada kepadatan penduduk dan lapangan pekerjaan. Rakyar Jepang membuat konsolidasi kekuatan dengan semi militer dan barisan militer. Barisan semi militer adalah organisasi yang didirikan sebagai tenaga potensial untuk memprkokoh pertahanan militer. Barisan militer terdiri dari Gerakan Barisan Pemuda, Barisan Pelajar, Barisan Bantu Polisi, serta Barisan Semi Militer khusus agama Islam. Sedangkan organisasi militer adalah Heiho (barisan pemuda bentukan Jepang) Â dan PETA (Pembela Tanah Air). Pelatihan militer Jepang harus berjuang demi taruhan nyawa dan harus menyediakan fasilitas perang mulai dari perlengkapan fisik sampai penyediaan logistik. Seperti nama bukunya, Heiho "Barisan Pejuang Indonesia yang Terlupakan", kebanyakan berisi mengenai informasi mengenai serpihan data mengenai Heiho serta kiprah mereka mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu dan alasan mengapa organisasi militer ini nyaris terlupakan.Â