Mohon tunggu...
Vanescia Savella
Vanescia Savella Mohon Tunggu... Pelajar sekolah

Hobi: Jalan-jalan, mendengar musik, nonton dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Sosial Sebagai Wadah Bagi Kelompok Sosial Saat Ini

15 September 2025   20:01 Diperbarui: 15 September 2025   20:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini media sosial sudah bukan hal yang jarang dikehidupan masyarakat. Jangkauan masyarakat kepada media sosial sudah sangat luas. Berdasar informasi dari GoodStats Data, presentase pengguna media sosial di seluruh dunia pada Januari 2025 adalah 63,9% dari populasi dunia, yang artinya lebih dari setengah populasi dunia menggunakan media sosial!! Yang membaca artikel ini, kalian adalah bagian dari angka tersebut. Kompasiana adalah salah 1 dari banyaknya media sosial yang ada didunia, yang berfokus dengan konten berupa blog. 

       Tidak hanya Kompasiana, aplikasi Facebook, Twitter/X, Instagram, Yahoo!, Live Journal, Weibo, Discord, dll. Itu semua adalah contoh dari beberapa media sosial yang sudah umum diketahui & digunakan banyak orang. Pasti kalian juga memakai salah 1/beberapa dari mereka, bukan? Nah dalam media sosial, seringkali terdapat kelompok sosial dengan berbagai fokus yang berbeda. Tunggu dulu! Apa itu kelompok sosial? Kelompok sosial merupakan kumpulan individu yang memiliki hubungan & saling berinteraksi. Hmmm berinteraksi khusus sesama dengan kegemaran/kepentingan/sesuatu yang sama? Bagaimana caranya lewat media sosial? Jangan salah, penulis ini bahkan sudah menemukan banyak kelompok penggemar film, buku, alam, & banyak kelompok lainnya, dengan cakupan anggota hingga keseluruh dunia. Mengesankan bukan? 

         Beberapa media sosial juga menyediakan banyak fitur yang mendukung kehadiran kelompok sosial di platform mereka. Seperti di X, terdapat fitur komunitas yang memungkinkan anggota komunitas berkontribusi membagi konten yang berkaitan & saling berdiskusi didalamnya. Di Instagram, para pengguna dapat membuat sebuah akun kelompok, lalu yang memudahkan pembagian & perolehan informasi disana. Terdapat fitur saluran, yang memungkinkan para pengikut dapat memperoleh informasi seputar kelompok itu lebih lanjut. 

      Dengan kemudahan ini, tidak heran banyak kelompok sosial bermunculan. Jika, topik kelompok bersifat universal, perolehan anggota kelompok dari berbagai wilayah juga memungkinkan. Para anggota tidak perlu susah payah berpergian kesana kemari untuk berdiskusi hal yang digemari. Juga tidak ada keterbatasan untuk tidak memperoleh anggota yang lebih banyak lagi. Masalah perbedaan bahasa pun dapat ditangani, dengan fitur alih bahasa yang sudah umum tersedia diberbagai platform. 

       Intinya, media sosial yang tersedia di perangkat seperti ponsel, yang praktis dibawa & dapat digunakan kapan pun ini, menghapus keterbatasan ruang & waktu dalam berinteraksi dengan sesama anggota. Kita lihat contoh kejadian populer yang baru saja terjadi, dimana anak muda Nepal memanfaatkan Discord, sebagai media untuk mengumpulkan seluruh anak-anak muda lain dari berbagai wilayah Nepal, yang ingin berpartisipasi dalam diskusi pemilihan perdana menteri Nepal yang baru. 

      Jadi, media sosial sekarang juga tidak hanya sekedar berinteraksi dengan orang-orang random tak dikenal tanpa kesamaan yang signifikan, tapi juga dapat menemukan & berinteraksi yang bisa sefrekuensi dengan kita. Kita harus bersyukur dengan adanya media sosial ini, kita dapat lebih update terkait kelompok yang kita ikuti. Tapi juga jangan terlalu berlebihan berinteraksi dengan yang lain, karena meskipun mereka dalam 1 kelompok yang sama, tidak menjamin berperilaku sama dengan yang kita inginkan juga.

      Oleh karena itu, pentingnya membatasi diri dalam komunikasi agar tidak memeperoleh hal yang tidak diinginkan. Semakin canggihnya teknologi media sosial juga dibarengi dengan semakin berbahayanya bagi yang tidak hati-hati menggunakannya. Maka, penting juga bagi kita untuk tetap menjaga etika, & kewaspadaan dalam berbagai kelompok yang kita ikuti. Dengannya, kegiatan berinteraksi kita baik lewat tatap muka, ataupun sosial media akan terasa lebih menyenangkan!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun