UMKM 'Pisang Rasa Boulevard', Berawal Dari Mengisi Waktu Luang di Samping Rumah
Kehidupan kota Yogyakarta yang tak pernah berhenti bergerak, menyembunyikan sudut yang damai di seberang SD Muhammadiyah Sapen, terdapat warung "Pisang Rasa Boulevard" yang menyajikan aroma manis dan hangat. Gerobak jajanan ini hadir sebagai simbol pengabdian Entelina Tambun selama lima tahun berbisnis karena ia tak pernah pindah dari tempat ini.
Umumnya, orang-orang tak mengenal nama Entelina Tambun. Entelina tetap menjadi sosok yang tak asing bagi anak-anak sekolah dan guru-guru di SD Muhammadiyah Sapen, serta warga Sapen yang mengenalnya lewat sikapnya yang ramah dan kepribadiannya yang antusias. Pemilik sekaligus pengelola "Pisang Rasa Boulevard" ini mengelola tempat usaha ini sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang didirikannya lima tahun lalu.
Tempat kelahiran Entelina adalah Medan, Sumatera Utara, tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Setelah menikah, Entelina pindah ke Yogyakarta, tempat ia mencari kegiatan baru untuk mengisi waktu luangnya. "Sejak awal, saya ingin mencari sesuatu untuk mengisi waktu di rumah," katanya.
Karena rumahnya berhadapan dengan sekolah, ia memutuskan untuk mulai berjualan makanan ringan. "Pisang Rasa Boulevard" lahir melalui konsep dasar ini. Pisang goreng bukanlah hal baru di Indonesia. Namun, berkat kreatifitas yang dimiliki oleh Entelina, ia menyajikan pisang gorengnya melalui metode pengemasan yang berbeda. Menu yang disajikan juga tersedia dari berbagai pilihan lezat yang meliputi cokelat, keju, blueberry, strawberry, dan nanas. Entelina menjelaskan bahwa ia mengembangkan resep pisang goreng ini untuk menarik minat anak-anak usia sekolah dan orang dewasa untuk mencobanya.
Harga yang terjangkau dari "Pisang Rasa Boulevard" membuat usaha ini langsung laris di kalangan pelanggan. Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp.5000,00, kamu sudah bisa merasakan 4 pcs sensasi rasa pisang di 'Pisang Rasa Boulevard'. Aroma pisang goreng di pintu masuk rumah Entelina memikat semua orang yang lewat di pagi hari. Antrean pelanggan sering kali mengular, terutama saat sekolah mulai dibuka.
Entelina memulai usahanya lima tahun lalu dengan modal yang tidak seberapa. Ia menjalankan usahanya dari dapur rumahnya dengan membeli bahan-bahan di pasar lokal dan menjual produknya dari teras yang menghadap ke jalan. "Dengan menghindari biaya sewa, saya dapat mengumpulkan lebih banyak modal," ujarnya. Entelina menangani sendiri semua kegiatan usahanya, mulai dari belanja bahan-bahan, menggoreng, hingga melayani pelanggan.
Usahanya semakin dikenal dari tahun ke tahun. Usahanya mulai mendapatkan banyak pesanan dari acara sekolah, acara hotel, dan acara besar lainnya. "Kadang ada pesanan puluhan kotak untuk acara. Tapi ya, kadang juga sepi, terutama saat libur sekolah atau cuaca buruk," imbuhnya. "Pisang Rasa Boulevard" meraih kesuksesan karena lokasinya yang strategis.
Lokasi SD Muhammadiyah Sapen yang berada di depan rumah pribadinya memberikan banyak keuntungan bagi Entelina. Ia tidak perlu mengeluarkan biaya sewa karena bisnisnya beroperasi dari rumah sambil tetap menjaga kedekatan dengan keluarga. "Pelanggan utama saya adalah anak-anak sekolah. Orang tua yang menunggu anak-anak mereka di sekolah terkadang mampir ke toko saya. Acara sekolah selalu mendatangkan pesanan tambahan," jelas Entelina. Lokasi bisnis Entelina terus memberikan kesuksesan meskipun persaingan makanan ringan yang ketat di seluruh Yogyakarta.
Entelina telah menjalankan usahanya di lokasi yang sama selama lima tahun karena lokasi tersebut sangat sesuai dengan kebutuhannya. Faktor utama yang membuat usahanya tetap bertahan di lokasi ini adalah lokasinya yang ideal. "Saya merasa nyaman di sini. Ini rumah saya sendiri, dekat dengan keluarga, dan pelanggan sudah tahu di mana menemukan saya. Kalau saya pindah, mungkin tidak akan seramai di sini," katanya.
Entelina diuntungkan dengan berjualan produknya di rumah karena memungkinkannya untuk mengatur waktu dan tenaga secara efisien. Ia tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga sambil menjalankan usaha dari rumah. "Kalau ada keperluan mendadak di rumah, saya tinggal masuk sebentar. Saya tidak perlu khawatir keluar rumah," tambahnya. Pengoperasian usaha makanan ringan "Pisang Rasa Boulevard" tampak mudah, tetapi menimbulkan berbagai kesulitan operasional bagi pemiliknya. Cuaca hujan menjadi kendala utama yang memengaruhi operasi usaha Entelina. "Kalau hujan deras, pembeli akan sedikit. Anak-anak sekolah juga jarang keluar kelas, jadi penjualan otomatis turun," katanya.
Kondisi cuaca, ditambah libur sekolah dan kampus, membuat perilaku pelanggan berubah drastis. Saat tanggal merah atau libur panjang tiba, toko menjadi sangat sepi. Ia menjelaskan, ada kalanya orang-orang berjalan lewat dan membeli sesuatu, tetapi lalu lintas tetap sepi dibandingkan hari-hari biasa. Entelina harus pintar mengelola bahan baku karena jumlah pembeli berubah-ubah yang memengaruhi kemampuannya menghindari pemborosan. Kondisi cuaca dan jumlah pesanan menjadi kendala utama yang dihadapi Entelina, tetapi ia tetap bersikap fleksibel dan tidak mau menyerah. Tingkat produksi hariannya bergantung pada prediksi prakiraan cuaca. Menurut penjelasannya, jika cuaca mendung, ia mengurangi volume produksinya. Saat pesanan meningkat, ia akan menambah output produksinya.
Penerimaan kritik dan rekomendasi pelanggan merupakan hal yang wajar bagi Entelina. Masukan pelanggan merupakan metode yang optimal bagi Entelina untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Pelanggan memberikan pendapat mereka tentang rasa dan saran produk yang digunakan Entelina untuk mendapatkan pengetahuan untuk pengembangan," jelasnya.
Operasional UMKM bagi Entelina melampaui sekadar mencari untung karena ia berfokus untuk menjaga antusiasme dan konsistensinya bersama dengan kepercayaan pelanggan. Bisnis ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menginspirasi operator UMKM lainnya, khususnya ibu rumah tangga yang ingin mandiri secara finansial.
Entelina Tambun dan "Pisang Rasa Boulevard" menunjukkan keberhasilan UMKM yang dimulai tanpa memerlukan modal besar atau lokasi mewah. Siapa pun yang menunjukkan tekad disertai pemikiran kreatif dan tekad kuat dapat mengembangkan peluang untuk menyebarkan kegembiraan di antara orang-orang bahkan dengan beroperasi dari gerobak sederhana di luar rumah mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI