Mohon tunggu...
Vanda Syirfa Refiansyah
Vanda Syirfa Refiansyah Mohon Tunggu... 24107030026

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

UMKM 'Pisang Rasa Boulevard', Berawal Dari Mengisi Waktu Luang di Samping Rumah

12 Juni 2025   00:31 Diperbarui: 12 Juni 2025   00:31 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan toko Pisang Rasa Boulevard (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Entelina telah menjalankan usahanya di lokasi yang sama selama lima tahun karena lokasi tersebut sangat sesuai dengan kebutuhannya. Faktor utama yang membuat usahanya tetap bertahan di lokasi ini adalah lokasinya yang ideal. "Saya merasa nyaman di sini. Ini rumah saya sendiri, dekat dengan keluarga, dan pelanggan sudah tahu di mana menemukan saya. Kalau saya pindah, mungkin tidak akan seramai di sini," katanya.

Entelina diuntungkan dengan berjualan produknya di rumah karena memungkinkannya untuk mengatur waktu dan tenaga secara efisien. Ia tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga sambil menjalankan usaha dari rumah. "Kalau ada keperluan mendadak di rumah, saya tinggal masuk sebentar. Saya tidak perlu khawatir keluar rumah," tambahnya. Pengoperasian usaha makanan ringan "Pisang Rasa Boulevard" tampak mudah, tetapi menimbulkan berbagai kesulitan operasional bagi pemiliknya. Cuaca hujan menjadi kendala utama yang memengaruhi operasi usaha Entelina. "Kalau hujan deras, pembeli akan sedikit. Anak-anak sekolah juga jarang keluar kelas, jadi penjualan otomatis turun," katanya.

Kondisi cuaca, ditambah libur sekolah dan kampus, membuat perilaku pelanggan berubah drastis. Saat tanggal merah atau libur panjang tiba, toko menjadi sangat sepi. Ia menjelaskan, ada kalanya orang-orang berjalan lewat dan membeli sesuatu, tetapi lalu lintas tetap sepi dibandingkan hari-hari biasa. Entelina harus pintar mengelola bahan baku karena jumlah pembeli berubah-ubah yang memengaruhi kemampuannya menghindari pemborosan. Kondisi cuaca dan jumlah pesanan menjadi kendala utama yang dihadapi Entelina, tetapi ia tetap bersikap fleksibel dan tidak mau menyerah. Tingkat produksi hariannya bergantung pada prediksi prakiraan cuaca. Menurut penjelasannya, jika cuaca mendung, ia mengurangi volume produksinya. Saat pesanan meningkat, ia akan menambah output produksinya.

Penerimaan kritik dan rekomendasi pelanggan merupakan hal yang wajar bagi Entelina. Masukan pelanggan merupakan metode yang optimal bagi Entelina untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Pelanggan memberikan pendapat mereka tentang rasa dan saran produk yang digunakan Entelina untuk mendapatkan pengetahuan untuk pengembangan," jelasnya.

Operasional UMKM bagi Entelina melampaui sekadar mencari untung karena ia berfokus untuk menjaga antusiasme dan konsistensinya bersama dengan kepercayaan pelanggan. Bisnis ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menginspirasi operator UMKM lainnya, khususnya ibu rumah tangga yang ingin mandiri secara finansial.

Entelina Tambun dan "Pisang Rasa Boulevard" menunjukkan keberhasilan UMKM yang dimulai tanpa memerlukan modal besar atau lokasi mewah. Siapa pun yang menunjukkan tekad disertai pemikiran kreatif dan tekad kuat dapat mengembangkan peluang untuk menyebarkan kegembiraan di antara orang-orang bahkan dengan beroperasi dari gerobak sederhana di luar rumah mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun