ALOR NEGRI YANG MEGAH
OLeh. Valen Dael
------------------------
Mentari menyingsing di ufuk timur, menyapa Pulau Alor dengan cahaya keemasan. Â Udara pagi masih sejuk, membawa aroma laut yang khas dan tanah yang subur. Â Inilah Alor, Pulau Seribu Moko, surga tersembunyi di timur matahari. Â Dari kejauhan, gunung-gunung megah membentang dari Pulau Kangge hingga ke Maritaing, bagai tulang punggung raksasa yang menopang keindahan alamnya.
Â
Di bawah langit biru yang cerah, terbentang hamparan laut biru kehijauan. Taman lautnya yang menakjubkan menjadi rumah bagi beragam biota laut. Ikan-ikan berwarna-warni berenang riang di antara terumbu karang, menciptakan pemandangan bawah laut yang memukau. Para nelayan dengan perahu-perahu tradisional mereka melaut mencari rezeki, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Alor.
Â
Di daratan, kehidupan masyarakat Alor mengalir harmonis. Toleransi antarumat beragama begitu kental, terjalin erat seperti benang sutra. Mereka hidup berdampingan, saling menghormati dan menghargai perbedaan. Adat istiadat leluhur dipegang teguh, menjadi perekat persatuan dan kesatuan. Rumah-rumah adat berdiri kokoh, menyimpan cerita dan sejarah panjang masyarakat Alor. Tari-tarian tradisional mengalun merdu, diiringi alunan musik gamelan khas Alor, menceritakan kisah-kisah para pahlawan dan legenda masa lalu.
Â
Alor menyimpan banyak misteri. Cerita-cerita rakyat turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi, mengisahkan tentang kerajaan-kerajaan kuno, para raja dan ratu yang bijaksana, serta makhluk-makhluk gaib yang konon menghuni hutan-hutan lebat dan gua-gua tersembunyi. Sejarah panjang terukir dalam setiap batu, setiap pohon, dan setiap wajah masyarakatnya.
Â