Pendahuluan
Ekonomi ialah ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan menggunakan sumber daya yang melalui aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi barang atau jasa. Entah merujuk pada sistem suatu kegiatan ekonomi di wilayah yang invidu, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi berkembang melalui aliran klasik, neo klasik, keynesian, hingga monoterisme. Lalu apa katannya dengan pembahasan kita kali ini. Biasanya orang hanya mengenali ekonomi sebagai mata kuliah semata tetapi dibalik itu terdapat banyak jenis ekonomi yang harusnya kita ketahui, yaitu Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional. Dengan adanya artikel ini akan mengupas apa saja perbedaan serta keunggulan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional. Simak terus sampai akhir yaa!
1. Pengertian Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional.
 Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran islam. Dasar hukumnya berasal dari Al-Qur'an, hadist, ijma' (kesepakatan ulama) dan qiyas. Tujuan utama ekonomi syariah adalah mencapai falah, yaitu kebahagiaan dunia akhirat, melalui mekanisme ekonomi yang adil, halal, dan bermanfaat.
 Ekonomi Konvensional adalah sistem ekonomi yang umumnya digunakan di berbagai negara modern. Landasannya adalah hukum positif, peraturan pemerintah, serta teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh para Ekonom barat. Tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan maksimal, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya. sistem ini bersifat sekuler karena tidak memasukkan aspek spiritualitas dan agama dalam pengelolaan ekonomi.
Perbedaan antara Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional.
sistem ekonomi konvensional merupakan sistem yang banyak digunakan berbagai negara. pada penggunanya serta mengutamakan profit dan penumbuhan ekonomi.Sedangkan ekonomi syariah adalah sebuah alternative bagi umat islam sebagai awalan ekonomi dengan pandangan islam, dimana berpegang pada nilai-nilai agama (Al-Qur'an dan Hadist). Perbedaan dari kedua sistem tersebut ialah konsep, praktik,prinsip.
1. Perbedaan Konsep.
ASPEK => EKONOMI KONVENSIONAL => EKONOMI SYARIAH
Sumber hukum => Peraturan pemerintah, hukum positif, kebijakan manusia => Al-Qur'an, Hadis, Ijma', Qiyas.
Tujuan => Profit maksimal, pertumbuhan ekonomi => Falah, kesejahteraan umat, keadilan sosial.
Riba/ Bunga => Diperbolehkan sebagai imbalan pinjaman=> Dilarang keras, diganti sistem bagi hasil.
Kepemilikan => Beba selama legal=> Ada batasan syariah, harus bermanfaat.
Spekulasi => Diperbolehkan bila sesuai hukum => Dilarang ( Gharar, Maisir)
2. Perbedaan dalam Praktik.
a. Perbankan.
 -Konvensional: bank memberikan pinjaman dengan bunga tertentu. Bunga dipandang sebagai imbalan wajar atas penggunaan uang.Â
 -Syariah: Bank menggunakan akad-akad syariah, seperti murahabah (jual beli), mudharabah (bagi hasil), dan ijarah (sewa). Sistem              bunga dianggap riba dan haram.
b. Investasi.
 -Konvensional: investor bebas menanamkan modal disektor apa pun selama legal dan menguntungkan, termauk industri alkohol,                     judi, maupun rokok.
-Syariah : investasi hanya diperbolehkan pada sektor halal. investasi pada bisnis yang mengandung unsur haram dilarang.
c. Distribusi kekayaanÂ
 -Konvensional: Distribusi diatur mekanisme ppasar dan pajak negara. Tidak ada kewajiban spiritual dan agama.
 -Syariah :Ada kewajiban zakat, infaq, dan sedekah. Prinsip ini mendorong pemerataan dan mengurangi kesenjangan sosial.
d. Pasar Modal.
 -Konvensional: saham, obligasi berbunga, dan instrumen derivatif di perbolehkan.
 -Syariah : Instrumet mengandung ribba, gharar (ketidakpastian berlebihan) dan hanya maisir (judi) dilrang. haya saham syariah dan sukuk (oblligasi) syariah yang diperboolehkan.
3. Prinsip.
-Â Ekonomi syariah berlandaskan agama, moral, dan keadilan sosial.
- Ekonomi Konvensional berlandaskan rasionalitas, kebebasan pasar, dan efisiensi keuntungan.
Antara  Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional: Mana yang lebih unggul?
Keunggulan Ekonomi Syariah:
Ekonomi syariah berlandaskan ajaran islam. semua kegiatan ekonomi harus halal, adil, dan tidak bboleh merugikan orang lain.
-Berbasis etika dan moral, semua transaksi harus halala, adil dan tidak merugikan pihak lain.
-Anti Riba dan Spekulasi, melarang bungan dan spekulasi berlebihan , sehingga lebih stabil dalam jangka panjang.
-Keadilan Distribusi, Adanya zakat, infak dan sedekah mengurangi kesenjangan sosial.
-Stabilitas Keuangan, Karena menghindari praktik spekulatif, sistem syariah lebih tahan terhadap krisis.
-Intregitas Dunia - Akhirat, Aktivitas ekonomi bernilai ibadah bila sesuai syariat, sehingga memberi motivasi spiritual bagi pelaku      ekonomi.
Keunggulan Ekonomi Konvensional:
Ekonomi konvensional berlandaskan hukum positif dan kebebasan pasar.
-Flesibilitas, tidak terikat pada aturan agama, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan situasi pasar global.
-Efisiensi, Fokus pada produktivitas dan efisiensi pennggunaan sumber daya.
-Mendorong Inovasi, Persaingan bebas membuat banyak produk dan teknologi baru bermunculan.
-Akses Modal Lebih Luas, sistem bunga dan pasar moddal terbuka memungkinkan perusahaan maupun individu mendapatkan modal dengan mudah.
-Pertumbuhan Cepat, dorongan profit mendorong negara-negara dengan sistem ini tumbuh pesat secara ekonomi. sistem konvensial
4. Tantangan Kedua sistem:
 Tantangan ekonomi syariah
-kurangnya literasi masyarakat.
-terbatasnya instrumen keuangan syariah.
-masih bergantung pada konvensional global.
Tantangan Ekonomi Konvensional
-rentan krisis karena spekulasi pasar.
-kesenjangan sosial tinggi akibat orientasi profit.
-tidak memperhatikanaspek spiritual dan etika.
5. Relevansi di Era Modern.
Dalam dunia global saat ini, kedua sistem memiliki peran penting. Ekonomi konvensional masih mendominasi sistem global karena flesibilitas dan jaringanya yang luas. Namun, Ekonomi Syariah berkembang pesat khusunya di negara- negara mayoritas muslim. Indonesia, misanya kini gencar mengembangkan perbankan dan pasar modal syariah sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin bertransaksi sesuai ajaran agama. Laporan Islamic Finance Development Indicator menunjukkan bahwa ekonomi syariah global terus tumbuh, dengan sektor utama seperti perbankan syariah, sukuk, dan industri halal. Hal ini menunjukkan bahwa sistem syariah bukan hanya idealisme keagamaan, tetapi juga dapat bersaing dalam praktik modern. Pemerintah juga mendukung ekonomi syariah melalui pembentukan KOMITE NASIONAL DAN KEUANGAN SYARIAH (KNEKS)Â Contoh nyata:
- Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank syariah terbesar di tanah air.
- pasar modal syariah indonesia termasuk yang terdepan di dunia.
- Industri halal berkembang, mulai dari makanan, pariwisata, hingga fashion.
6. Kesimpulan.
Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional memiiki perbedaan mandasar dalam landasan hukum, tujuan, prinsip, dan praktik. Ekonomi syariah unggul dalam aspek keadilan, stabilitas, dan etika, sementara ekonomi konvensional unggul dalam fleksibilitas,efisiensii, dan pertumbuhan ekonomi.
Daripada di pandang sebagai sistem yang saling bertentangan, keduanya bisa dilihat sebagai sistem yang saling melengkapi. Ekonomi syariah memberikan nilai moral dan keadilan sosial, sementara ekonomi konvesional menyumbang efisiensi dan inovasi. Justru Sinergi keduanya berpotensi menciptakan sistem ekonnomi yang lebih adil, seimbang, dan berkelanjutan.
referensi
1. Antonio, M. Syafi'i. (2001). Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gemma insani.
2. Chapra, M. Umer. (2002). Islam and the Economic Challenge. The Islamic Foundation, UK.
3. Rahardja, Prathama & Manurung, Mandala. (2004) Pengantar ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi). Jakarta: FE UI.
4. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) (2023). Laporan Ekonomi Syariah Indonesia.
5. Ekonomi konvesional vs Ekonomi Islami oleh Mahdi, Rispa Eliza, Mira Chairani, Anita Erari, Fuad Rinaldi, Chairul Insani Ilham, Aditya Djaini, Ridlwan Hambali, zaenal Arifin , Eni Siti Rohaeni, Suratminingsih, Zulaikah, Suhendir, dan Eva Adriani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI