5. Relevansi di Era Modern.
Dalam dunia global saat ini, kedua sistem memiliki peran penting. Ekonomi konvensional masih mendominasi sistem global karena flesibilitas dan jaringanya yang luas. Namun, Ekonomi Syariah berkembang pesat khusunya di negara- negara mayoritas muslim. Indonesia, misanya kini gencar mengembangkan perbankan dan pasar modal syariah sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin bertransaksi sesuai ajaran agama. Laporan Islamic Finance Development Indicator menunjukkan bahwa ekonomi syariah global terus tumbuh, dengan sektor utama seperti perbankan syariah, sukuk, dan industri halal. Hal ini menunjukkan bahwa sistem syariah bukan hanya idealisme keagamaan, tetapi juga dapat bersaing dalam praktik modern. Pemerintah juga mendukung ekonomi syariah melalui pembentukan KOMITE NASIONAL DAN KEUANGAN SYARIAH (KNEKS)Â Contoh nyata:
- Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank syariah terbesar di tanah air.
- pasar modal syariah indonesia termasuk yang terdepan di dunia.
- Industri halal berkembang, mulai dari makanan, pariwisata, hingga fashion.
6. Kesimpulan.
Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional memiiki perbedaan mandasar dalam landasan hukum, tujuan, prinsip, dan praktik. Ekonomi syariah unggul dalam aspek keadilan, stabilitas, dan etika, sementara ekonomi konvensional unggul dalam fleksibilitas,efisiensii, dan pertumbuhan ekonomi.
Daripada di pandang sebagai sistem yang saling bertentangan, keduanya bisa dilihat sebagai sistem yang saling melengkapi. Ekonomi syariah memberikan nilai moral dan keadilan sosial, sementara ekonomi konvesional menyumbang efisiensi dan inovasi. Justru Sinergi keduanya berpotensi menciptakan sistem ekonnomi yang lebih adil, seimbang, dan berkelanjutan.
referensi
1. Antonio, M. Syafi'i. (2001). Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gemma insani.
2. Chapra, M. Umer. (2002). Islam and the Economic Challenge. The Islamic Foundation, UK.