Mohon tunggu...
VALENCIA LAUREN
VALENCIA LAUREN Mohon Tunggu... pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem dan Strategi Perekonomian Kerajaan Majapahit

7 Februari 2022   20:20 Diperbarui: 7 Februari 2022   22:29 12784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain rempah-rempah dari Maluku, secara umum, ledakan permintaan akan hasil bumi di Asia Tenggara telah mendorong kemakmuran bagi kerajaan Majapahit pada abad ketiga belas, yang kebetulan Majapahit sedang berkuasa pada periode tersebut. 

Dalam kaitan inilah kemudian muncul kota-kota pantai di Jawa sebagai basis kekuatan ekonomi maritim kerajaan Majapahit yakni Demak, Jepara, Tuban, Gresik, dan Surabaya.

4.JALANNYA PEREKONOMIAN TIAP WILAYAH

Sebagai penguasa daerah kepualauan, imperium Majapahit mempunyai angkatan darat dan laut yang kuat. Kota Tuban adalah pelabuhan terbesar di Jawa, kemudian abad ke-15 muncul kota Gresik dimana banyak orang- orang Tionghoa yang kaya sehingga menjadi gudang rempah-rempah dari Maluku. Surabaya dan Jepara juga menjadi penting karena menjadi pengekspor beras. 

Hubungan dan interaksi perniagaan dengan daerah-daerah lain baik di Nusantara maupun Internasional menjadikan mata uang Cina mendominasi dalam sistem moneter. Hasil utama kerajaan Majapahit sekaligus menjadi komoditi penting dalam perniagaan internasional adalah beras.

Keunggulan komoditi beras beras tersebut kemudian menjadikan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selain tentu saja pedagang dan pelayar antar pulau. Kondisi tanah yang subur serta pengaturan irigasi yang baik memungkinkan masyarakat Majapahit dapat memanen padi setahun dua kali. 

Hal ini mengakibatkan surplus beras sehingga memungkinkan untuk ekspor ke luar wilayah. Dibalik kehandalan armada laut Majapahit, tetap saja merupakan kerajaan agraris yang mengandalkan pertanian sebagai tiang utama penyangga keberadaannya. 

Beras dibawa armada kerajaan ke Maluku untuk diperdagangkan atau ditukar dengan rempah-rempah. Selanjutnya rempah- rempah diperganngkan dengan pedagang lain terutama dari Cina dan India.

Dari perdagangan perdagangan itulah keluarga kerajaan mendapatkan kain sutera, keramik, dna bendap-benda logam tertentu. Keuntungan yang diperoleh dari penguasaan atas perdagangan beras itu rupanya telah mendorong para pejabat kerajaan memacu peningkatan hasil beras yang ditanam oleh petani.

Masyarakat Majapahit telah mampu mengembangkan sistem pertanian dengan teknik tinggi.dikembangkannya sistem pertanian terkait dengan, pertama kondisi geografis dengan wilayah dataran rendah yang luas ditunjang aliran sungai dan gunung berapi, kedua campur tangan penguasa terhadap sektor pertanian dimana dapat dilhat dalam penetapan pajak atas tanah didasarkan hasil panen.

Selain pajak pertanian, guna memenuhi kebutuhan ekonomi kerajaan diperlukan juga upaya pendapatan lain dari sumber-sumber seperti upeti dari raja-raja bawahan, hadiah negara-negara sahabat, hasil rampasan perang, pajak perdagangan, dan pajak industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun