Mohon tunggu...
Lyfe

Catatan Peserta "Young Eagle Leadership Training" (Banyuwangi)

16 Februari 2018   14:10 Diperbarui: 16 Februari 2018   14:59 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak jarang wisatawan rela menembus asap putih tersebut mendekat pada sumber api biru untuk mendapatkan gambar yang bagus, ada juga beberapa pemandangan dimana para penambang masuk kedalam asap untuk menumbuk dan memukul batu berwarna kuning yang terbentuk dari cairan yang menetes dengan menggunakan linggis. Mereka tidak menggunakan masker tabung namun hanya berbekal kain basah di mulut mereka. 

Setelah kami berpuas mengabadikan moment kedalam memory, kami kembali keatas dan tak terasa matahari mulai tampak dan membuat sebagian kawah terlihat benar-benar putih tak lagi gelap, tak lama kami diminta untuk kembali turun ke titik pendakian karna hari sudah mulai siang dan semua pendaki diharapkan turun juga karena semakin siang asap belerang naik  ke permukaan yang sangat berbahaya bagi pendaki. Itulah sebabnya para pendaki hanya diijinkan naik ketika dini hari.

Setelah kami sampai di pos pendakian lagi kami langsung menuju ke stasiun karangasem yang tak jauh dari kota Banyuwangi dan pukul 09.15 kereta berangkat dan kami pulang ke Surabaya untuk melakukan sesi terakhir serta detik-detik terakhir kita dalam rangkaian camp. Dalam perjalanan selama 6 jam kita tidak banyak bicara dan lebih memilih untuk membalas dendam memejam mata.

Kami sampai di Surabaya dan disambut dengan hujan deras saat itu, dan sekilas terlintas di pik mengiran saya bahwa langit saat itu seolah ikut bersedih ketika kami semua akan berpisah ke tempat kami masing-masing. Karena waktu yang semakin cepat berjalan kami harus menerjang hujan dengan menggunakan jas hujan biru plastik menuju ke pusat perbelanjaan terdekat untuk mengisi perut yang kosong oleh perjalanan panjang. 

Dengan langkah perlahan dan beriringan kami melewati jalanan yang basah sembari kembali merajut cerita ketika kami diproses dua tahun ke belakang. Setibanya, kami berkumpul dalam satu meja ditengah food court dalam mall dan disitu kami diberi satu tugas terakhir untuk menuliskan kembali dalam lembaran, apa yang benar-benar jadi perubahan ketika kami mengikuti camp selama 2 tahun, Pada akhirnya kami mendapatkan sertifikat sebagai tanda bahwa kami resmi sebagai alumni Young Eagle Leadership Training Batch II.

Dua tahun yang sangat berkesan dimana saya mendapat pengalaman bertemu kembali dengan Tuhan dan belajar untuk terpesona oleh kasihNya, memperoleh kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat, teman-teman luar biasa dan mentor yang sangat setia mengajari kami banyak hal, dan yang menjadi harapan saya adalah makin  banyak anak muda yang diijinkan dapat kesempatan seperti saya dan disentuh oleh Tuhan melalui kegiatan dan pengalaman lapangan, dan saya berharap suatu saat dapat menjadi salah satu mentor yang terjun langsung menghadapi calon-calon pemimpin muda dimasa depan serta memberi berkat lewat tulisan dan pengalaman hidup. -- Rivaldi Anjar Saputra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun