Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pintu Terbuka

19 Agustus 2023   08:12 Diperbarui: 19 Agustus 2023   08:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: media.istockphoto.com

Pagi-pagi Adian sudah muncul di depan teras sambil membawa banyak bubur ayam. Kimaya menyambutnya dengan tertawa ngakak.

"Kan kamu pasti makan lebih dari satu porsi?" kata Adian polos. Mona yang sudah berdandan sebelum menemui Adian pun meraih bungkusan bubur ayam itu dengan bahagia. Dia senang mood Kimaya baik, walau dengan pasti dia akan kehilangan Adian.

"Antar aku ke tempat favorit kamu dong, sebelum aku balik ke Jogja," kata Adian kepada Kimaya. Tapi Mona yang menyahut siap. Kimaya tertawa lagi untuk kesekian kalinya. Adian senang, pagi ini sudah lebih dari sepuluh kali dia mendengar Kimaya tertawa meledak. Sungguh sudah berbeda.

"Bertiga ...," tambah Adian yang merasa tidak enak pada Mona. Dia sebenarnya hanya ingin mengobrol dengan Kimaya yang baru. Sebelum dia balik ke Jogja dan entah kapan ketemu sahabatnya lagi.

"Legian atau Seminyak," kata Kimaya sambil lalu. Seminyak! Pekik kemerdekaan Mona. Dia suka sekali jalan-jalan di Seminyak karena banyak toko butik dan asesoris. Tapi hanya sightseeing saja. Duit dia terikat erat di dompet.

Kimaya juga ingin menghabiskan waktu hari ini dengan Adian, maka Seminyak adalah lokasi paling tepat untuk memberi kesibukan pada Mona. Sahabatnya itu rela ditinggal sendirian di tengah pertokoan. 

---

Adian menyewa mobil lain, tidak Jeep CJ-7 lagi. Dia ingin mendukung lembar hidup baru Kimaya yang sudah lepas dari bayang-bayang Yuda, lepas dari kenangan mobil jeep itu. Kimaya pun tidak berkomentar ketika memasuki mobil itu, hanya saja dia duduk di belakang, membiarkan Mona di kursi penumpang di sebelah Adian.

"Masak Adian dijadikan sopir, kamu gimana sih, Kim?" kata Mona dengan hati senang. Dia paham Kimaya memberinya kesempatan bersama Adian sebelum cowok itu pergi.

"Aku masih mengantuk ...," ujar Kimaya. Kaki dia selonjorkan dan bersiap tidur. Sebelum memejamkan matanya, dia bertatapan dengan Adian di kaca spion sopir. Kimaya tersenyum. Adian juga. Beres.

Ternyata makan dua porsi bubur ayam membuat Kimaya tertidur nyenyak, didongengin suara meriah Mona bersama Adian. Suara yang membuatnya nyaman dan damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun