Mohon tunggu...
Lyra Vetra
Lyra Vetra Mohon Tunggu... -

Lahir tanggal 28 Maret 1995 di Yogyakarta. Ayahnya peneliti tenaga nuklir dan ibunya seorang guru. Keduanya mantan guru dan yang sekarang pengajar Biologi STTN.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Historia Est Magistra Vitae, dari Amangkurat sampai DGK (Dinasti Gurita Cikeas)

26 Januari 2010   16:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:14 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rapat tertutup, yang dilakukan Adipati Anom dengan Trunojoyo untuk membangun sebuah koalisi tersembunyi, masih dapat dilihat di jaman ini. Jika koalisi itu diketahui, kedua pihak setuju tidak akan menyangkutpautkan pihak masing-masing dan dianggap perjanjian itu tidak pernah ada. Sama seperti kondisi pemerintahan sekarang, penguasa menyangkal tidak kenal dengan mereka yang telah dibantu dan membantunya untuk mendukung mendapatkan kursi kuasa. Rekaman pembiacaraanlah yang akhirnya berbicara. Kini rakyat bisa menilai, hanya dengan rekaman. Dan seperti tidak tahu malu, setiap muncul di media massa bawaanya selalu mengeluh akan dilengserkan. Berharap rakyat akan kasihan. Memangnya rakyat itu bisu tuli plus buta?

Kesombongan dan kepercayaan diri pada dirinya yang terkata sendiri bersih, bebas dari praktek KKN, sepertinya telah meracuni suara hatinya. Si pengeluh itu mungkin sudah menganggap apa yang dikatakannya itu wajar saja…maklum ya, politisi-bukan negarawan. Apa kenyataannya?! Historia est Magistra Vitae lagi! Prabu yang sudah lengser dicontohnya lagi, lewat pembelajaran di perjalanan hidupnya dia mulai membangun kerajaan bawah laut, yang sulur-sulurnya kemudian dapat dikatakan sebagai Gurita. Jika satu sulurnya sudah membuka perjanjiannya, maka sulur itu dengan mudah dipotongnya, dianggap tidak pernah kenal seumur hidup, tidak pernah tahu ada yang bernama ini itu.

Dan inilah yang dapat saya simpulkan dari pemikiran saya di atas; Masa lalu dan masa sekaran tidaklah berbeda, hanya waktu yang dapat membuatnya berulang, de javu yang tidak pernah sama secara spesifik memang, tetapi semuanya itu berasal dari kecerdasan yang membuat niat baik dan selanjutnya yang mengerjakan adalah kelicikan dengan akhir yang buruk.

Salam!

oleh: Lyra Vetra, http://lyravetra.co.cc


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun