Mohon tunggu...
Rama Uta
Rama Uta Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Sulit untuk mencuri dunia yang telah bersikap dan menyandarkan punggung dengan kearifan untuk mengetahuinya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jemputlah Jumatmu, Kawan...

11 Maret 2016   10:43 Diperbarui: 11 Maret 2016   11:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia tebar undangan resmi untukmu hari ini
dengan hidangan terbaik yang bisa engkau nikmati
semua tanpa kecuali. Titik.

siapakah yang bergembira untuk itu?
Dia atau kamu?
siapakah yang membutuhkan itu?
Dia atau kamu

celah-celah yang sempit jangan kau coba khianati
bergelora jua takkan menarik untuk disoroti
bila tak tergerak, mustahil benarnya
berjejak-jejak rekaman yang ada
tetap menumbuhkan kepercayaan dan kekeliruan

terowongan ini hanya untuk orang yang berakal
walau berbuncah-buncah di dada si fakir menetap sukma di jiwa si bakir
bergelombang sinar jingga terpercik di mata kaum abangan, santri tak luput merasuk sang priayi

tunggulah saat malam pekat
terlebih wangi sudah tak lagi wangi
bagi jiwa-jiwa yang telah teriris keris kepongahan
setibanya di sudut sempit
kau kan merana

dan berbahagialah untuk kerinduan yang menyatu
berbaur menjadi cumbu yang syahdu
bersanding secara haru menunaikan kejujuran qalbu
untaian lirih yang menyejukkan
gema takbir yang berkumandang
kau kan terpesona

duhai jum'at yang barokah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun