Mohon tunggu...
Usup
Usup Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Saya Usup, sebagai penulis atau novelis. Saya suka menulis dan kini saya aktif menulis, tergabung dari Getcraft sebagai marketplace, wadah bagi creator untuk memasarkan karyanya. Saya menulis tiga novel saat ini, dan tahun ini novel saya kembali terbit judulnya, #Inilahtantangankita Travel story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Rusa - Cerita Pendek by Ahmad Yusuf

11 April 2022   20:13 Diperbarui: 11 April 2022   20:17 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Miki

Seorang kakek berjenggot putih dan berkumis tebal, bertubuh gemuk melihat rusa dewasa bertanduk mekar, bagaikan ranting pohon yang memiliki beberapa anak cabang kering di kepalanya di balik sebuah pohon jambu di tengah hutan yang ramai akan pohon kapas. Rusa itu tentu terkejut melihat kakek tersebut yang terdiam kaku dengan mata melototnya. Akhirnya rusa tersebut pergi berlari begitu lincah menuju sebuah bukit yang dipenuhi semak belukar. 

" Rusa? Bagaimana bisa ada rusa di sini?! " Kakek itu bertanya pada diri sendiri dan terus memerhatikan bukit. Akhirnya dia melangkah cepat menuju arah bukit karena ingin mencari tahu, apakah dia tidak salah.

Ketika telah menaiki bukit dengan nafas yang menggebu - gebu, ternyata dia memang tidak salah. Dia menemukan rusa itu lagi sedang menikmati rumput di tanah dan kembali pergi. Kakek terpesona akan bulu rusa yang nampak lembut sehingga dia mengatakan, '' aku ingin punya tas dari kulitnya dan tanduknya menjadi hiasan dinding di istanaku. '' 

Ya... dialah sang raja dari Kota Panikun. Sang raja yang selalu berambisi untuk mengejar sesuatu apabila dia menginginkan. Kota Panikun, berada di ujung Pulau Borneo paling tropis, memiliki kota yang damai dan paling banyak bangunan kayu ulin. Kesejahteraan ekonomi masyarakatnya di kota dihasilkan oleh menjual rempah - rempah ke kota lain serta bertani. Sang Raja itu bernama Pani, dia terpilih sejak usia 20 tahun setelah ayahnya meninggal di usia 60 tahun karena demam. Raja Pani, memang senang berjalan seorang diri ke dalam hutan untuk mendamaikan diri dari kebosanannya di dalam istana kayu ulin. Rusa itu tidak pernah ada di sana sebenarnya, namun entah bagaimana rusa menampakan diri di depan matanya. 

Sebagai kebiasaan dan opini masyarakat umum. Jika tidak lengkap seorang bangsawan atau keluarga istana tidak memiliki tas atau sepatu dari kulit walau cuma satu. Namun selain kulit sapi atau kerbau yang sudah umum, lebih dikagumi orang - orang jika kulit itu dari binatang langka atau liar, bahkan buas seperti ular maupun buaya putih.  Jadi... sang raja Pani berpikir untuk menaikan sensasinya, jadi dia lekas pergi dari hutan itu penuh semangat menuju kota. 


---------

Seorang pria berusia sembilan belas tahun, berpipi tirus bertubuh kurus, tingginya enam puluh senti meter adalah seorang pengrajin tas dari kulit kerbau maupun kulit lain tergantung permintaan. Pekerjaannya yang dia lakukan sangat di gemarinya. Dia bisa tinggal di rumahnya sendiri di tengah Kota Panikun menggiati menjahit tas. Untuk bekerja, dia hanya menggunakan dua buah jarum lima inci, benang berbagai macam jenis warna, duduk di kursi kayu jati dan di meja kayu jati juga setinggi dadanya, tepat di hadapan jendela kaca yang menghadap jalan raya  yang dipenuhi bebatuan krikil serta orang - orang yang berjalan kaki. Ialah seorang pria gembira dan murah senyum bernama Miki. 

Ketika Raja Pani telah tiba di istananya, dia duduk di kursi kayu ulin yang sandarannya di ukir berbentuk batik. Seorang penasehatnya datang, pria berusia paruh baya. Merasa cukup aneh dengan wajah sang raja yang sedikit melamun, namun lirikan matanya hidup ketika menatap lantai. '' Rajaku, ada apa? Ada masalah denganmu? Maukah raja berbagi masalah itu padaku? sehingga aku bisa mencarikan jalan keluarnya? ''

'' Tidak, '' sang raja mendengarnya, matanya lalu beralih memerhatikan mata penasehatnya. '' Hai penasehatku, ketika aku berjalan - jalan di hutan tadi, aku telah melihat seekor rusa! '' 

Tentu penasehatnya pun terkejut sembari memandang dalam mata merekah. '' Rajaku, aku tahu rusa itu. Hewan itu satu - satunya ada di sini! ''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun