Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sajak yang Terlupakan

20 Oktober 2019   07:51 Diperbarui: 20 Oktober 2019   10:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul di pinggir jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
Tentu harus ada awak kapalnya..
Bukan besar kecilnya tugas
Yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu

Jadilah saja dirimu..
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri' (Inspirasi sajak "kerendahan hati" Taufik Ismail)

Moment yang beradu rasa yang akbar

Saat bersumpah...

Darah dan Ruh bersatu ..

Berputar di atas semesta

Maka tepatilah..

Tiap janji...

Karna itu simbol siapa diri pada jejak hidup ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun