Mohon tunggu...
Usep Saeful Kamal
Usep Saeful Kamal Mohon Tunggu... Human Resources - Mengalir seperti air

Peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Prakarsa Gus Muhaimin Dekatkan Milenial ke PKB

2 November 2019   13:34 Diperbarui: 4 November 2019   03:21 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin| Sumber: Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Dari jumlah itu, PKB meraih sumbangan elektabilitasnya dari kalangan pemilih muda sebesar 4,8% lima tingkat di bawah PDIP, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Posisi itu tentunya hasil dari prakarsa Gus Muhaimin dan PKB jauh-jauh hari sebelum Pemilu 2019.

Meski relatif belum memuaskan, paling tidak hasil itu menjadi bahan evaluasi bagi Gus Muhaimin dan PKB untuk lebih giat ambil hati pemilih muda baik Gen Z maupun milenial. Tidak mustahil pada Pemilu 2024 elektabilitas PKB di kalangan pemilih muda semakin naik persentasenya.

Melalui prakarsa milenial Road to Parliament (MRP) dan komunitas Sadbois dan Sadgerlsnya Didi Kempot, kontras betul bila Gus Muhaimin dan PKB sedang melebarkan sayap basis pemilihnya kepada milenial non sarungan tanpa kemudian meninggalkan milenial santri yang selama ini tak henti dikonsolidasi.

Atas situasi demikian, bila prakarsa Gus Muhaimin, DPP PKB, dan FPKB DPR selama ini disongsong dan dijalankan oleh stakeholder PKB dan FPKB dibawahnya baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, naiknya elektabilitas PKB di kalangan milenial bukan hanya isapan jempol.

Kenapa tidak, DPW dan FPKB provinsi dibarengi dengan DPC dan FPKB menindaklanjuti hal yang sama seperti FPKB DPR RI atas prakarsa Gus Muhaimin melaksanakan MRP yang melibatkan pelajar sekolah umum yang lebih banyak di daerahnya masing-masing tidak lagi hanya berkonsentrasi di kalangan milenial santri.

Dalam orasi politiknya pada Harlah 20 FPKB DPR 31 Oktober 2019 lalu sebelum Didi Kempot memulai konsernya Gus Muhaimin mengungkapkan "Tugas baru FPKB selanjutnya adalah mengumpulkan kaum patah hati, mengumpulkan sobat ambyar seluruh Nusantara."

Pesan yang penulis tangkap dari ungkapan itu diantaranya Gus Muhaimin menginstruksikan kepada seluruh stakeholder PKB untuk mulai tancap gas meraih hati kaum milenial non sarungan. 

Beliau menyadari betul bahwa generasi milenial akan selalu menjadi penentu utama dalam pemilu atau hajat politik lainnya.

Tidak hanya itu, sinyalemen meraih hati generasi milenial Gus Muhaimin diungkapkan kala mendukung terpilihnya Nadiem Makarim sebagai satu-satunya menteri dari kalangan milenial di kabinet Jokowi-KH Ma'ruf Amin adalah bentuk ikhtiar lain membuka hati kaum milenial ke PKB.

Penulis kira, bukan saja karena jumlah pemilih dari generasi milenial yang besar, munculnya Nadiem Makarim di jajaran kabinet akan menjadi trigger (pemantik) lahirnya aktor-aktor politik dari generasi milenial. 

Bila prakarsa Gus Muhaimin hanya berhenti di level pusat, cita-cita PKB menjadi partai milenial tentu hanya sebatas mimpi indah. Wallahu'alam bi ash-sowab.

Penulis adalah peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun