Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasib Dua Sahabat

25 Desember 2022   17:36 Diperbarui: 25 Desember 2022   17:38 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi suasana di surga/sumber: republika

"Butuh perjuangan yang cukup ulet untuk mendapatkannya, kawan," balas Tomi sambil tertawa. "Dia anak pengusaha sukses, lho. Bahkan dia pewaris tunggal perusahaannya."

Andi tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala seraya menunjukkan jempolnya, menunjukkan kekagumannya.

Sepulang dari pesta pernikahan Tomi, Andi mengarahkan mobilnya ke sebuah panti asuhan. Santunan ke panti asuhan sudah menjadi agenda rutin baginya setiap enam bulan sekali.

Andi menyerahkan amplop berisi uang 50 juta kepada ibu asuh panti asuhan tersebut. Namun, kali ini Andi langsung pulang, tidak menyempatkan berkeliling melihat keadaan anak-anak yatim piatu yang ada di panti  tersebut.

Sebelum memasuki mobilnya, Andi berdoa, "Ya Allah ... temanku telah mendapatkan istri yang cantik. Dengan sedekahku ini, berilah aku di surga nanti seorang istri yang tak kalah cantiknya."

***

 

Setahun kemudian Andi bertemu di sebuah acara pameran bisnis. Tomi, setengah memaksa, mengajak Andi ke stand bisnisnya.

"Kamu harus lihat perkembangan bisnisku, kawan," kata Tomi saat itu, yang dibalas Andi dengan anggukan.

"Lihat!" katanya lagi seraya memperlihatkan jejeran foto perkebunan kelapa sawit, "Sebulan yang lalu aku berhasil membeli kebun sawit ini. 50 M aku investasikan untuk membeli dan mempersiapkan bisnis baruku ini."

"Luar biasa ..., luar biasa. Hebat, kau kawan!" sahut Andi singkat, tak lupa pula mengangkat jempolnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun