Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sedekah dengan Sampah

9 Juni 2022   09:59 Diperbarui: 9 Juni 2022   10:22 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah botol plastik/sumber: cnnindonesia

"Kita suruh saja orang yang mau dan kita bayar. Untuk sementara kita bayar dengan uang kas yayasan saja. Nanti kalau sampah botol plastik sudah terkumpul dan terjual, uangnya kita anggarkan untuk operasional, baru sisanya kita sedekahkan," usul Putri.

"Good. Setuju!" Yuti memberi jempol pada Putri.

"Ok. Untuk tempat penampungan, sementara kita bisa manfaatkan ruang di belakang sekre yayasan yang kosong." Seraya berkata demikian Iwan mengeluarkan beberapa lembar kertas dari tasnya. "Dan untuk permulaan, sebagai pilot project, untuk sementara kita ambil wilayah RW kita saja. Nanti, kalau respon masyarakat bagus, kita bisa perluas. Dan untuk memudahkan, sementara sasaran kita perumahan dulu. Saya sudah mendata, di RW kita ini ada 4 perumahan, dengan total rumah sekitar 400 rumah."

Iwan memperlihatkan peta lingkungan RW, di mana letak 4 perumahan sudah dia lingkari dengan spidol merah. "Kebetulan 4 perumahan ini tidak terlalu jauh jaraknya. Oleh karenanya, nanti kita cukup memperkerjakan satu orang saja untuk mengumpulkan sampah botol plastic dari perumahan-perumahan ini."

"Ok, saya kira supaya tidak terlalu menyulitkan pekerja yang akan mengambil sampah botol plastik, kita atur seminggu sekali saja. Jadi pekerja kita nanti 4 hari untuk mengambil sampah botol plastik dari rumah-rumah, 1 hari untuk menimbang dan mengemas, dan 1 hari untuk membawanya ke pengepul sampah. 1 hari untuk dia libur." Bambang mengajukan pendapat.

"Bagaimana yang lain, sepakat?" tanya Iwan.

Semua mengangguk tanda setuju dengan pendapat Bambang.

"Oke! Kalau semua sepakat, Putri dan Yuti, kalian buat program ini dalam format proposal. Dan Nisa, kamu bikin surat untuk disampaikan ke warga perumahan, penawaran kita untuk mengambil sampah botol plastik mereka," kata Iwan.

***

"Bagaimana, Jang. Ada berapa kilo?" tanya Bambang pada Ujang yang sedang memasukkan sampah botol plastik ke dalam karung besar.

"Ini yang sudah dikarungin ada 19 kilo, Pak! Yang belum mungkin sekitar 4-5 kilo lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun