Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Melawan Kasih Sayang Ibu

25 April 2022   10:49 Diperbarui: 25 April 2022   10:57 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: asianmuslimdotcom

Siapa yang tidak kenal Mushab bin Umair?

Seantero Makkah pasti mengenalnya, karena tidak ada orang sepertinya. Tidak ada duanya.

Setiap kedatangannya akan diketahui orang-orang walaupun dia masih berjarak beberapa meter. Sebelum tiba di sesetempat, parfum mahalnya telah memberitahu orang-orang bahwa Mushab bin Umair akan datang.

Terlahir dari suku paling terhormat di Quraisy, Hisyam bin Abdu Manaf, Mushab bin Umair hidup dalam keberlimpahan. Pakaian dan asesoris yang membalut tubuh kekarnya menambah gagah wajahnya yang tampan.

Sikap pemberaninya menjadi poin tambahan bagi gadis-gadis Makkah untuk memimpikannya jadi pendamping hidup, atau para orang tua yang menginginkannya jadi menantu.

Rasulullah Saw pun sempat memberi pujian padanya.

"Aku tidak pernah melihat orang yang lebih bagus potongan rambutnya di Mekkah ini selain rambut Mush'ab bin Umair".

Dan, satu poin lagi keistimewaan Mushab bin Umair adalah dia sangat sayang dan hormat pada ibunya. Kapan pun ibunya memanggil, dia akan berlari menghampiri. Apa pun yang ibunya pinta, dia akan segera memberikan. Seolah tidak ada manusia di dunia yang harus dia jaga, dia hormati, dia sayangi, selain ibunya.

Kecintaan kepada ibunya berbalas. Dia pun jadi anak kesayangan ibunya. Apa pun yang diminta Mushab, ibunya pasti mengabulkannya.

Namun, hidayah bagai air hujan yang tercurah dari langit. Ia akan menempati wadah yang siap menampung. Sebesar apa pun wadah, kalau tertutup, air hujan tidak masuk. Hati Mushab bin Umair bagai wadah yang terbuka lebar saat hidayah dari dakwah Rasulullah memenuhi langit Makkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun