Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Jalan Rezeki

18 Desember 2020   07:02 Diperbarui: 18 Desember 2020   07:09 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu Asma (nama) Allah adalah Ar-Rooziq, Allah Maha Pemberi Rezeki. Allah yang menciptakan makhluk-makhluk di dunia ini sekaligus Allah pula yang menyediakan rezeki untuk masing-masingnya, sebagai bekal untuk survive dalam hidupnya.

Terutama untuk ciptaan-Nya yang paling mulia, yaitu manusia. Allah swt tidak hanya memberi rezeki kepada manusia hanya cukup untuk survive, tetapi juga untuk bekal mengelola alam raya ini.

Dari beberapa keterangan, setidaknya ada 4 jenis rezeki yang Allah Swt sediakan untuk manusia.

1. Rezeki yang telah dijamin oleh Allah swt.

"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya ...."  (QS. Hud (11): 6)

 Maksudnya, semua makhluk; manusia, hewan, tumbuhan, jin telah Allah swt jamin rezekinya. Semua punya jatah masing-masing. Dan rezeki ini tidak akan tertukar. Diupayakan atau tidak, rezeki ini akan diterima.

2. Rezeki yang diupayakan

"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya" (QS. An-Najm(53): 39)

Rezeki yang pertama tadi berlaku umum, untuk semua makhluk. Rezeki yang kedua ini hanya diberikan kepada manusia yang mau berusaha, berikhtiar. Allah Swt akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang diusakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam itu. Jika bekerja lebih lama lagi, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan lebih banyak lagi. Tidak memandang apakah dia itu muslim atau bukan.

3. Rezeki sebagai tambahan bagi yang bersyukur

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim(14): 7)

Inilah rezeki yang hanya Allah Swt berikan kepada orang-orang yang pandai bersyukur. Ketika seorang manusia mensyukuri nikmat jenis pertama dan kedua, mengakui bahwa itu semata pemberian Allah Swt, maka Allah swt telah memaklumkan (berjanji) akan menambahnya. Tentu bersyukur bukan hanya sebatas mengakui bahwa rezeki itu pemberian Allah swt, tetapi juga menggunakannya sesuai dengan keinginan Sang Pemberi.

Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera dan tenteram. Usahanya akan sangat sukses, karena akan selalu ditambahkan oleh Allah Swt.

4. Rezeki khusus untuk orang yang bertaqwa

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."   (QS. Ath-Thalak(65):2-3)

Peringkat rezeki yang ke empat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Orang istimewa ini, orang yang bertakwa (muttaqun) adalah orang yang benar-benar dicintai dan dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan atau mengatur kekayaan Allah di bumi ini.

Jadi, untuk seseorang yang bekerja , optimisserta bertakwa dan bertawakal, akan ada 4 jalan bagi Allah untuk memberinya rezeki. Rezeki yang banyak dan terus bertambah.

~ Urip Widodo ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun