Mohon tunggu...
Unu Nurahman
Unu Nurahman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Guru Penggerak Angkatan 2 Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 dan 9 Sie, Humas Komunitas Guru Penggerak Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Jenderal Kopassus Memimpin TNI (Sebuah Tinjauan Diakronik)

17 Desember 2021   15:26 Diperbarui: 8 April 2024   11:47 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jenderal Besar di masa Jenderal Tanjung

Feisal Tanjung menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer Nasional pada tahun 1961 dan menjadi Danton 1 Kompi 2 Yonif 152 Kodam XV/Pattimura. Setelah itu, menjadi Danki di Yon 2 RPKAD. Jenderal Feisal Tanjung diangkat sebagai panglima ABRI pada 21 Mei 1993 mengantikan Jenderal Edi Sudrajat. Jabatan ini diembannya sampai tanggal 12 Februari 1998.

Menurut Kivlan Zen dalam Konflik dan Integrasi TNI-AD (2004: 76), Feisal Tanjung tergolong dalam kubu ABRI Hijau. ABRI Hijau adalah golongan yang merasa diri terpinggirkan di zaman kepanglimaan Benny Moerdani. Benny dan pengikutnya dianggap sebagai ABRI Merah-Putih. 

Salah satu pengikutnya yang terkenal adalah Edi Sudradjat. Lebih janjut, Kivlan Zen mengatakan bahwa Jenderal Benny Moerdani mendengungkan isu suksesi untuk menjatuhkan Presiden Soeharto di Hotel Ambarukmo Yogyakarta pada 1989 bersamaan dengan rencana pembentukan Yayasan Panglima Sudirman.

Atas gagasan Salim Said, Jenderal Tanjung mengusulkan kepada Presiden Soeharto untuk memberikan pangkat kehormatan Jenderal Besar (bintang 5) sebagai bentuk apresiasi kepada 3 Jenderal yang sangat berjasa kepada TNI yaitu Jenderal Sudirman, Jenderal AH Nasution dan Jenderal Soeharto. Presiden kemudian mengeluarkan Keppres No46/ABRI 1997 dan penganugerahan pangkatnya diterima pada tanggal 30 September 1997. Hal ini juga melalui Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1997.

TNI adalah Kita versi Jenderal Andika 

Andika Perkasa menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer tahun 1987 dan memulai karirnya sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus. Sebelum diangkat menjadi Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menjabat KSAD pada tanggal 22 November 2018 menggantikan Jenderal Mulyono.

Selama menjadi KSAD, ada beberapa hal penting yang dilakukan yaitu menghapus tes keperawanan dalam seleksi KOWAD, tidak mewajibkan tes kesehatan badi calon mempelai di satuan TNI AD, pengadaan kendaraan dinas terbesar dalam sejarah bagi prajurit TNI AD, penerapan rekrutmen Kopasuss secara daring dan program 1000 prajurit Otsus Papua.

Pada saat fit and proper test bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen Senayan pada Sabtu, 6 November 2021, Jenderal Andika menyampaikan visinya yang singkat yaitu TNI adalah kita. Jenderal Andika ingin masyarakat Indonesia, masyarakat internasional untuk melihat TNI sebagai kita atau bagian dari mereka, Adapun misi yang akan dilaksanakan yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa Indonesia. 

Misi tersebut oleh dijabarkan dalam beberapa fokus, yang terdiri dari operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang yaitu mengembalikan tugas-tugas TNI sesuai dengan peraturan perundangan yang ada, meningkatkan operasi pengamanan perbatasan, peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI, peningkatan kemampuan siber, terutama untuk intelijen, khususnya di daerah-daerah yang saat ini ada gangguan keamanan maupun konflik, peningkatan interoperabilitas di antara angkatan darat, laut dan udara serta penguatan integrasi penataan organisasi. Ketujuh, penguatan diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri.

Demikian kepemimpinan para Jenderal Kopassus yang tentunya masing masing memiliki karakteristik yang khas. Semua pada prinsipnya berusaha untuk menjadikan TNI sebagai Institusi professional dan modern yang dapat dapat menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun