Mohon tunggu...
Winaau
Winaau Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psystud

Belajar, healing, belajar, healing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi Psikologi Bencana: Autisme and Disaster

14 Januari 2022   14:26 Diperbarui: 14 Januari 2022   15:39 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah yang lebih aman diperlukan untuk melindungi keselamatan anak-anak selama bencana. Konsep keselamatan sekolah tidak hanya terbatas pada pencegahan runtuhnya bangunan saat terjadi bencana, dan keselamatan guru dan siswa, tetapi juga mengarah pada sesuatu yang lebih besar -- manajemen risiko bencana -- karena anak-anak memegang peran sebagai generasi penerus. 

(Pusat Pembangunan Regional Perserikatan Bangsa-Bangsa, 2009). Anak berkebutuhan khusus dan disabilitas merupakan kelompok yang paling rentan pada saat terjadi bencana. Beberapa dari mereka memiliki hambatan mobilitas untuk melakukan perlindungan diri dan melarikan diri secara mandiri, oleh karena itu, informasi tentang prosedur atau rencana penyelamatan untuk Anak Berkebutuhan Khusus dan Disabilitas, yang melibatkan orang-orang di sekitar (misalnya guru, teman sekelas, staf sekolah), sangat penting (Indriasari et al., 2018).

Autisme merupakan gangguan perkembangan saraf, mental, atau perilaku yang disebabkan karena kondisi medis, genetik,  yang menyebabkan berbagai macam maslah yang menyakiti dirinya sendiri serta sulit untuk berinterkais dengan orang lain. Autis juga kesulitan dalam mengotnrol diri yang mana ia membutuhkan bantuan dari orang lain dalam menjalani sebuah masalah khususnya dalam mengahadapi bencana alam. Orang autis apabila mereka sendirian akan mengalami stres dan kesulitan untuk menolong dirinya sendiri sehingga orang tersebut membutuhkan bantuan dari orang dekat dan dipercaya untuk bisa bergerak. Oleh karena itu, perlu adanyaa bantuan dari orang-orang terdekat serta pemerintah untuk menolong orang autis untuk bisa mengahadapi bencana alam.

Disusun oleh (*):

  • Adittheo Pratama
  • Diah Amaliah Sholihah
  • Khairunnisa
  • Meira Fenderissa
  • Muhammad Iqbal
  • Wina Aulia
  • Radika Mailana

*Mahasiswa Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

########################

Daftar Pustaka:

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM-V). (5Th Ed.). American Psychiatric Publishing.

Asbury, K., Fox, L., Deniz, E., Code, A., & Toseeb, U. (2021). How is COVID-19 affecting the mental health of children with special educational needs and disabilities and their families?. Journal of Autism and Developmental Disorders, 51(5), 1772-1780. https://doi.org/10.1007/s10803-020-04577-2

Baio, J., Wiggins, L., Christensen, D. L., Maenner, M. J., Daniels, J., Warren, Z., ... & Dowling, N. F. (2018). Prevalence of autism spectrum disorder among children aged 8 years—autism and developmental disabilities monitoring network, 11 sites, United States, 2014. MMWR Surveillance Summaries, 67(6), 1. https://dx.doi.org/10.15585%2Fmmwr.ss6706a1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun