Dalam konteks ini, bisnis dipandang sebagai ibadah, sebuah ladang amal yang melibatkan kejujuran, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap keadilan sosial. Dengan orientasi tersebut, mahasiswa MMKwu UNIMMA didorong untuk membangun usaha yang beretika, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Meneladani Para Sahabat: Bisnis yang Menghidupkan Umat
Sejarah Islam menyajikan banyak teladan inspiratif.
Abu Bakar As-Siddiq menolak menerima gaji sebagai khalifah dan membiayai dakwah dari hasil perniagaannya.
-
Umar bin Khattab dikenal sebagai pengusaha bahan makanan yang mewakafkan hartanya untuk umat.
Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf bahkan menjadi donatur utama perjuangan Islam, membiayai pembangunan masjid, pasukan, dan kegiatan sosial.
Mereka membuktikan bahwa kesuksesan bisnis dapat berjalan seiring dengan ketulusan beribadah dan kepedulian terhadap sesama.
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Islami di UNIMMA
Melalui pendekatan integratif antara ilmu manajemen modern dan nilai-nilai Islam, Magister Manajemen dan Kewirausahaan UNIMMA berkomitmen mencetak wirausahawan berkarakter Islami.
Mahasiswa tidak hanya diajarkan cara mengelola bisnis secara profesional, tetapi juga didorong memahami makna spiritual di balik setiap aktivitas ekonomi, bahwa bisnis adalah sarana dakwah, ibadah, dan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat.
Dengan semangat ini, UNIMMA meneguhkan perannya sebagai kampus yang tidak hanya mencetak pengusaha sukses, tetapi juga pemimpin bisnis yang berakhlak, berjiwa sosial, dan berorientasi pada keberkahan. (Ening Widi)
feb.unimma.ac.id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI