Mohon tunggu...
Un.Sriwahyuni
Un.Sriwahyuni Mohon Tunggu... -

Penyuka rak buku, langit, dan taman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Labirin

13 Februari 2017   21:30 Diperbarui: 13 Februari 2017   21:58 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Menurutku membalas siksaan itu dibolehkan, tetapi dengan balasan yang sama. Namun jika bersabar, itu lebih baik” jelasku dari kumpulan buku-buku yang pernah kubaca.

“Pertanyaannya adalah apa yakin jika membalas, balasannya akan sama dari yang diterima?” tanyanya dengan bijak

“Tidak. Karena tak ada yang bisa ukur” jawabku polos. Aku bingung arah pembicaraan ini kemana. Kenapa dia menjadi begitu bijak setelah apa yang dia lakukan kepadaku jauh-jauh hari menurutku jahat.

“Kebanyakan orang tidak pahami apa yang dia tulis atau dia ucapkan. Yang penting sekali baca, langsung tau saja” kalimat penutup darinya setelah pembahasan balas dendam itu. Aku manggut-manggut tanda mengerti. Mesti sebenarnya aku tak mengerti mengapa pembahasan seperti ini yang harus dia bahas di saat pertemuan pertama kalinya setelah insiden kepergiannya hingga tak pernah berkabar padaku lagi. Setelah insiden ia bersama wanita lain telah berbahagia.

Hidup memang terkadang seperti itu. Bagaikan sebuah sistem dengan jalur yang rumit, berliku-liku, dengan banyak jalan buntu yang mungkin akan ditemui. Tetapi aku percaya akan ada satu pintu menuju jalan keluar. Sungguh ini seperti labirin. Meski begitu untuk bisa memaafkan orang lain, kita tak perlu untuk berdamai dengan siapa pun melainkan berdamai dengan diri sendiri. Maka semua akan termaafkan, termasuk mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun