terkadang,ada saatnya…
kita harus mengambil keputusan tersulit
seumpama perang yang selalu meminta korban
seperti situasi sekarang yang telah engkau ciptakan
*
pada kelamnya jiwa, pada buramnya mimpi
dan ketaksetiaan pada janji yang pernah terucap
rasa itu pun tak kau gubris hingga bertambah perih
aku seumpama mendekap sebuah cermin yang retak
*
dan ketika malam telah menghimpun senyap
aku bahkan tak sempat mengusap lembut bayangmu
tak ada lagi wangi dupa yang terbawa angin liar
*
akhirnya aku tersadar
bahwa hidup adalah sebuah perjalanan
yang terus memahat jejak sampai menemukan takdir
*
bantulah aku untuk mengikhlaskan…
tentang serajut asa yang hanyut (entah kemana)
walaupun aku tahu bagaimana rasanya setelah kehilangan
~*~