Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ibu Jahat

4 Desember 2020   16:12 Diperbarui: 4 Desember 2020   16:32 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada banyak momen yang kukira mustahil kulalui dalam hidup, yang membuatku tertegun dan berpikir; Jika aku bisa, pasti karena doa ibu dan ayahku." (Lucia Priandarini)

"Ibu jahat.huaaa..." Teriak seorang anak kecil sembari bercucuran air mata ketika dibatasi melahap es krim oleh ibunya.

"Ibu tega. Tak paham dunia ana muda. Aku benci ibu." Kali lain terdengar serentetan kata meluncur bak pesawat tempur yang sedang mengarahkan moncong sejata pada sasaran seorang gadis remaja. 

Muntahan tuduhan itu menyerbu seorang ibu. Hanya karena beliau melarang anaknya merayakan tahun baru dengan kekasih hati. 

Rencana gadis beliau ini melakukan perjalanan dengan motor bersama kekasih tak halal. Perjalanan diawali selepas Isya hingga dini hari.

 Sejatinya melakukan perjalanan seperti ini apalagi ditengah pandemi covid-19 sangat membahayakan keselamatan. Atas dasar itulah sang ibu tak mengeluarkan surat izin untuk perjalanan sang putri.

Namun niat baik bunda disalah artikan. Hingga muncul teriakan penolakan, tuduhan bahkan kata-kata keji yang mencabik nurani perempuan paruh baya itu.

"Ibu pilih kasih. Anak dia disayang, anakku dicuekin. Suamiku dipandang sebelah mata, suaminya dipuji." Kini terdengar protes tak berjeda dari seorang perempuan dewasa pada ibunya yang telah menua.

Mata perempuan yang menjadi tersangka itu berkaca-kaca. Air matanya menggenang diantara lekukan kulit wajah yang kian berkerut.

Walau demikian, si perempuan dewasa ini tak peduli. Ia terus saja menceracau tak tau arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun