Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dag Dig Dug Menanti Negatif

7 Agustus 2020   08:55 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:01 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : megapolitan.kompas.com

"Jika hasil beliau negatif. Kita tak segan untuk keluar. Aman. Aku sudah rindu menghirup udara segar."

"Sama. Aku juga ingin pergi ke kolam lele, beberapa hari makan daging sapi, bosan."

Dag dig dug, rasa hati melebihi saat hendak dilamar. Atau kencan pertama bersama pacar. Wah itu sih bisa membuat tertawa lebar. Kurasa ini tak sekadar ujian sabar. Lebih pada bagaimana menata hati untuk tetap tegar.

Gawaiku kembali bergetar. Beberapa notif bertambah menambah penantian dalam ketidakpastian semakin ditebar. Dag dig dug. Tak hanya perasaan, namun kerja jantung kian berlari kencang. Penasaranpun tak henti dihembuskan.

Aku kembali pada angan yang menerawang. Hingga menembus batas ruang keyakinan. Serangkai notif hadir secara bersamaan. Beragam kabar disampaikan. Dan akhirnya.... Dag dig dug. Rasaku berkecamuk.

Kali ini tak hanya mata. Namun hati turut berkaca. Sembari tangan berbicara. Kutundukkan diri tersungkur dalam simpuh luruh di hadap-Nya. Terimakasih. Dag dig dug ujung dari sebuah penantian. Menemui satu titik harapan, negatif kan!! Alhamdulillah.

Niek~
Jogjakarta, 7 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun