Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dag Dig Dug Menanti Negatif

7 Agustus 2020   08:55 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:01 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : megapolitan.kompas.com

Saat menunggu hasil dengan perasaan luar biasa. Hingga mata masih saja waspada. Hati pun tak henti siaga. Kemungkinan terburuk harus rela kita terima. Di tengah raga yang semaksimal berusaha. Satu harapan yang tak henti ditambatkan, negatif kan?

Gawaiku kembali beraksi. Seakan dialah satu-satunya saksi. Musim pandemi tak ada cara lain untuk berbicara pada kami, selain begini. Online.

Menilik pada apa yang menjadi kenyataan saat ini. Pandemi. Bukan sebuah masa yang baru menyapa. Sudah beberapa waktu hingga menelan banyak korban jiwa. Ya, menakutkan. Namun bukan berati kita pasrah dalam diam.

Meski ketakutan kerap menjadi sasaran pun ancaman. Paling tidak segenap usaha menyikapi dengan bijaksana agar tetap tenang.

Memahami dan melakukan tindakan antisipasi. Saling menjaga di masa tak biasa ini. Sebab virus berbahaya tak tau bagaimana menyapa tiap-tiap manusia. Masing-masing orang memiliki daya tahan serta reaksi tubuh yang berbeda-beda.

Lantas bagaimana menyikapinya?

Tenang dan gembira. Anggap semua orang itu sakit, sehingga kita bisa lebih tanggap dan ekstra menjaga agar tak mudah terjangkit. Bukan hanya untuk kepentingan dan keselamatan diri saja, namun juga kelangsungan hidup orang-orang di sekitar kita. Tak boleh lengah, Dia pun tak ajarkan ilmu menyerah.

***

Sedari pagi, siang, petang, hingga malam, tak henti layar gawai kami kunjungi, berdamai dengan berkecamuknya hati. Rasa kian berdebar. Berharap segera ada tanda digelar kabar.

"Belum Mba?"

Beberapa pesan disertai emot penasaran. Menghiasi laman di sela percakapan. Dag dig dug kembali dalam wajah penantian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun