Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kembali di Hati, Kembalikan dalam Kesucian

6 Mei 2019   08:20 Diperbarui: 6 Mei 2019   08:25 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : wallhere.com

Keheningan begitu menyeruak
Hingga hati pun tak mampu berteriak
Hanya desir kalbu menyibak
Lentera mata membasuh raga
Masihkah tersisa segala harap jiwa?

Kelam tak mampu sembunyikan malam
Saat dua tangan menggenggam
Kedua mata terpejam
Tertunduk memeluk kerinduan terpendam

Hasrat diri kian tak tertahan
Goda kehidupan yang terus menampakkan kebisingan
Manusia tempat salah pun lupa
Tak bisa diri meronta
Keinginan melepas segala dera
Hanya hati terus mengharap
Agar duka tak hinggap menyergap

Kutelusuri jejak diri
Hingga temukan bayang tersembunyi
Tetiba sinar itu begitu nampak berseri
Sinar bulan ditengah sunyi
Cahayanya tak redup memancar memendar
Sejuta asa terdampar pun terhampar

Kusambut datangnya dengan senyuman hangat
Kupeluk erat
Sembari menatap lekat
Menata hati yang terarak
Memungut asa yang terserak

Semoga dia tetap menerima diri
Meski berlumur duri
Seolah memberi kesempatan tuk bersihkan
Walau begitu berat jejak kulangkahkan
Semoga niat tak kunjung dipadamkan

Semangat sambut hadirnya
Meski cobaan kerap singgah di depan mata
Hempas dan libas
Yakin segalanya kan tuntas
Jikalau niat tak dilepas

Bulan seolah kian menampakkan diri
Menyapa bumi yang sarat berpenghuni
Semilir kesejukkan kurasakan kian mendekat
Hingga mampu menanggalkan penat
Bahagia seolah singgah tak henti sesaat

Bulan penuh hikmah
Hadir ditengah gemerlap nan indah
Sungguh ketenangan yang menyapa
Serta senyum penuh suka
Seolah tak ingin hati berpaling
Walau sesaat pun tak ingin

Ramadhan
Kusambut dia dalam dekap jiwa
Senyum yang teramat istimewa
Begitu sayang jika terlewat begitu saja

Dia yang kerap menyiram kegersangan dunia
Menumpahkan gemericik duka
Menuang suka pada hamparan hati yang bersandar pada kasih-Nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun