Selama proses syuting dan editing, mahasiswa USIM juga mendapat kesempatan untuk belajar tentang pembagian tugas yang efisien dalam tim.Â
M Arif Firdaus, mahasiswa lain dari USIM, mengaku sangat terkesan dengan instruksi yang jelas dan kooperatif dari tim produksi Umsida.Â
"Instruksi yang diberikan selama syuting sangat terarah, dan semua bekerja sesuai dengan komando. Ini memudahkan kami dalam bekerja bersama," kata Arif, yang berperan sebagai clapper dalam produksi film.
Ia berharap film ini bisa diteruskan lagi, mungkin Umsida berkunjung ke USIM untuk membuat karya-karya lainnya. Program ini sungguh memberikan kesan yang sangat baik baginya.
Eksplorasi Budaya Lokal dan Kunjungan ke Surabaya
Â
Mereka melakukan kunjungan ke Kota Tua Surabaya untuk mempelajari sejarah dan budaya kota pahlawan tersebut
Salah satu mahasiswa yang kagum dengan sejarah lokal adalah Nur Hanis. Ia menyatakan bahwa pengalaman tersebut membuka wawasan baru tentang budaya Jawa.Â
"Saya tidak tahu banyak tentang budaya Jawa sebelumnya, tapi setelah mengikuti produksi film ini dan berkunjung ke Surabaya, saya mendapatkan banyak wawasan baru," katanya.
Ketika berkunjung ke Surabaya pun, imbuhnya, ia bisa melihat sisi lain Sidoarjo dan Surabaya yang sedikit padat namun masih menyimpan sejarah di dalamnya.
Menurutnya, pengalaman berkolaborasi dengan mahasiswa Umsida juga memberikan banyak pembelajaran, terutama dalam hal kerja sama tim yang solid.Â