"Pelayanan di sini juga sangat baik dan ramah. Persiapan kami untuk ke Umsida tidak terlalu rumit karena Umsida membantu dari berangkat hingga kami kembali pulang ke Malaysia," tuturnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh dosen USIM lainnya yakni Dr Suria Hani A Rahman. Ia mengungkapkan bahwa para mahasiswa yang mengikuti program ini, adalah mereka yang aktif di bidang broadcasting.
"Kita tidak ada seleksi, kita membuka peluang untuk semua mahasiswa yang ingin terlibat. Mereka pun memiliki komunitas yang sama di bidang film. Mereka berenam sering terlibat dalam produksi broadcasting di kampus," ujarnya.
menurutnya, kegiatan  di luar kelas seperti inilah yang lebih membuka perspektif mereka untuk lebih mengenal dunia lapangan.
"Walau di USIM mereka juga memproduksi hal yang sama, tapi dengan pengalaman produksi film di Indonesia, mereka akan lebih terbuka. Apalagi persiapan dan peralatan yang disiapkan oleh Umsida
Tantangan dan Pembelajaran Mahasiswa USIM dalam Produksi Film
Dok Ikom Umsida

Para mahasiswa yang terlibat dalam program ini berkesempatan untuk berpartisipasi dalam setiap tahapan produksi film, mulai dari pembuatan naskah hingga proses editing.
Amirul Azizi, salah seorang mahasiswa USIM yang turut serta dalam produksi film pendek bertajuk Tokek, mengungkapkan bahwa pengalaman ini sangat berharga baginya.Â
"Kami mendapat kesempatan untuk memproduksi film dengan waktu yang sangat singkat. Meski ada beberapa kendala, seperti perbedaan makna kata dalam komunikasi, kami bisa mengatasinya dengan baik," ujarnya.Â
Amirul menambahkan bahwa pengalaman ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman tentang pentingnya komunikasi dalam produksi film.
"Mungkin kami juga ada kendala di waktu ya, produksi film tersebut dilakukan dengan sangat cepat dan durasi yang singkat," jelasnya.
Dari kegiatan ini, ia banyak belajar banyak hal dan akan diterapkan ketika mereka kembali ke negaranya.