Hal ini menjadi bukti bahwa prestasi non-akademik dapat berjalan berdampingan dengan tanggung jawab akademik, jika dikelola dengan baik.Â
Nabilla tidak hanya mencetak prestasi di gelanggang pertandingan, tetapi juga tetap menjaga komitmennya sebagai mahasiswa aktif.
Kejuaraan yang berlangsung di GOR Ken Arok ini menjadi panggung bagi Nabilla untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.Â
Ia mengaku sempat merasakan grogi dan takut sesaat sebelum pertandingan. Namun, dukungan dari teman-teman satu tim serta pendampingan dari pembina membantunya lebih tenang saat tampil.
"Selama proses perlombaan lancar. Mungkin ada rasa takut atau deg-degan saat akan melakukan pertandingan, tetapi karena dukungan teman dan didampingi pembina bisa lebih santai," ungkapnya.
Dukungan moril dan materiil dari kampus, teman, dan keluarga menjadi pondasi kuat bagi semangat Nabilla.Â
Tidak hanya menjadi motivasi saat perlombaan, tetapi juga penguat mental saat proses latihan maupun menghadapi tantangan lain.
Kerja keras dan ketekunan Nabilla pun berbuah manis. Ia berhasil menyabet medali emas, pencapaian yang ia harapkan bisa terus berlanjut di ajang-ajang berikutnya.Â
Sebagai mahasiswa Psikologi, Nabilla menyadari pentingnya proses dan pengelolaan mental dalam menghadapi tantangan kompetisi.Â
Ia mengungkapkan bahwa masih banyak cita-cita dan target prestasi yang ingin ia capai. Namun semua itu akan diraih dengan proses yang dijalani secara tekun dan penuh semangat.
Prestasi yang sama juga diraih oleh Syihabudin Robbani, mahasiswa Prodi PGSD. Di ajang sama, ia berhasil membawa pulang emas di Kelas Under A kategori Dewasa.Â