Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Hiyhana Diserang Jin

17 Juli 2023   20:30 Diperbarui: 17 Juli 2023   20:47 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Hiyhana Diserang Jin

Namanya Hana. Kakaknya yang bernama Adil suka memanggilnya Hiyhana. Siang itu setelah  melakukan berbelanja di pasar swalayan, Adil mengajak Hiyhana pergi  ke  tempat kuliner.

Adil dan Hiyhana duduk berhadapan. Sebelum pelayan datang, Adil bertanya kepada Hiyhana, "Kamu mau makan apa,  Hiyhana?"

"Makan makanan yang super pedas. Mie setax , " jawab  Hiyhana.

"Apa mie Setax?" Tanya Adil terkejut.

Hiyhana mengangguk.

"Minumnya?" tanya Adil.

Hiyhana mengeklik "Google". Lalu Hiyhana mencari minuman yang cocok. "Es Teler Gen Z," jawab Hiyhana sesaat kemudian.

Adil pun memesan makanan dan minuman kepada Mbak  pelayan.

"Mbak, mie setax satu.  Nasi goreng satu. Es Teler gen Z satu. Dalgona satu,"  pesan Adil kepada Mbak pelayan.

Mbak pelayan mencatat pesanan Adil.   "Baik.  Pesanan akan segera dikeluarkan," jawab Mbak pelayan ramah.

Tak lama kemudian nasi mie setax, nasi goreng, es Teler gen Z dan dalgona  terhidang di meja makan mereka.

Adil dan Hiyhana menyantap makanan mereka masing-masing. Hiyhana makan dengan lahapnya. Bahkan Hiyhana makan hingga tandas. Tak tersisa  sedikit pun. Setelah  itu Hiyhana menyedot es telernya sambil menatap layar ponselnya menonton film tentang  jin di YouTube. Ini sudah ke sekian kalinya Hiyhana menonton film jin.  Sedangkan Adil masih menunggu isi  perutnya melorot sambil membaca buku yang berjudul "Menggapai Manisnya Iman" karya Ibnul Qayyim Al Jauziyah.

Adil menarik nafas dalam-dalam. Lalu menghembuskannya pelan-pelan.

"Dik, sudah dua tahun lebih perhatian kita tercurah pada makanan yang membuat tubuh kita sehat agar  terhindar dari  virus Corona. Sementara perhatian kita terhadap makanan yang membuat   hati kita sehat sangat kurang.  Padahal di akhirat kelak,  hati yang sehatlah  yang akan  mencegah kita dari siksa neraka dan mengantarkan kita ke surga. Insya Allah," kata Adil memulai percakapan.

 "Maksudnya?" tanya Hiyhana.

"Kita harus  berupaya membuat hati kita sehat," jawab Adil.
 
"Hati yang sehat. Apa itu?"

"Hati yang sehat itu identik dengan hati yang selamat," jawab Adil.

"Hati yang selamat? Aku tambah tak paham, Kak."

"Hati yang selamat menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah adalah hati yang bersih dari segala bentuk kesyirikan. Hati yang meyakini bahwa tiada sesembahan yang hak selain Allah. Ibadahnya, salatnya, rasa cintanya hanya ia tujukan kepada Allah semata. Artinya ketika seorang isteri mencintai suaminya maka cintanya  karena Allah. Sehingga ketika suaminya berlaku buruk terhadapnya maka ia bersabar. Karena, Allah  memerintahkan  untuk bersabar, " jelas Adil.

Hiyhana mengangguk-angguk.

"Hati yang selamat adalah hati seseorang yang tunduk pada aturan-Nya dan berusaha mengikuti sunah  rasul-Nya semampunya. Contohnya adalah istiqamah salat lima waktu dengan gerakan-gerakan yang benar," lanjut Adil.

Hiyhana diam mendengarkan.

"Baik buruknya hati   sangat menentukan selamat tidaknya anggota badan, baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jazad manusia itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik maka akan baiklah seluruh jasadnya. Namun, jika segumpal daging itu buruk maka buruklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati" Ini bunyi hadis riwayat Bukhari no.52 dan Muslim no. 7," jelas Adil sambil menikmati jus lemonnya.

Hiyhana menguap.

"Hati memerlukan nutrisi agar tumbuh sehat.  Nutrisi hati itu tidak lain adalah istikamah mengerjakan  amalan sunah seperti salat sunah Dhuha dan Tahajud, tilawah, berpuasa sunah, bersedekah, dzikirullah, sholawat dan  banyak beristighfar, " kata Adil tanpa melihat Hiyhana.

Hiyhana diam membisu.

"Dalam soal istighfar
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,"Sesungguhnya hatiku sedikit lupa mengingat Allah maka aku beristighfar kepada- Nya dalam sehari seratus kali... " ucap Adil.

Hiyhana menunduk lagi.

"Doa untuk menjaga kesehatan hati sebagaimana yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam contohkan adalah, "Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku agar selalu di atas agama-Mu," kata Adil  membaca doa.

Hiyhana semakin menunduk.

"Kalau Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam yang ma'shum  saja setiap hari selalu memohon ampun kepada-Nya agar  hatinya terjaga maka apalagi kita yang banyak berlumuran dosa," Adil menutup bukunya.

Betapa terkejut hati Adil ketika melihat  Hiyhana  menelungkupkan kepalanya di meja. Lebih terkejut lagi ketika Adil mendengar kata-kata Hiyhana.  Lalu Adil cepat-cepat berdiri dan mendekati adiknya yang tengah mengigau.

"Jin, jin, jin," seru Hiyhana lirih dengan mata terpejam.

"Ayo, bangun!" Adil membangunkan Hiyhana sambil mengguncang-guncang lengannya.

"Pergiii!" Sahut Hiyhana.

"Ayo kita pulang!" Kata Adil sambil memercikkan air dalam botol aqua ke muka Hiyhana.

Hiyhana membuka matanya. "Alhamdulillah. Jinnya sudah pergi."

"Jin?" Tanya Adil heran.

"Iya Kak. Tadi aku diserang jin. Mungkin efek banyak nonton film jin di YouTube."

Setelah membayar makanannya ke kasir, Adil mengajak Hiyhana  pulang.

"Lain kali jangan suka menonton film jin. Dan  kalau mau tidur, bilang. Jangan tidur di  depot," ucap Adil dengan lembut.

"Maafkan Hiyhana, Kak. Hiyhana tidak sengaja tidur. Dan tidak tahu kalau diserang jin " jawab Hiyhana polos.

Adil hanya tersenyum kecut.

Kisah Hiyhana 1

Bondowoso, 17/7/2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun