Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Dapat Calon Mertua Ketus, Kini Berusaha Menjadi Calon Mertua yang Bijak

25 Agustus 2025   12:51 Diperbarui: 7 September 2025   07:47 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pikir, sebagai seorang ibu kita mustinya punya empati, menjaga perasaan sesama perempuan, bukan malah menjadikan anak perempuan orang lain sebagai bahan sensasi di media sosial.

Karena saya belajar dari pengalaman, betapa menyedihkan bagi dua orang yang saling mencintai dan berniat membangun keluarga, tapi terhalang oleh calon mertua ketus. 

Sebagai seorang ibu, saya lebih memikirkan kebahagiaan anak saya dan pasangan sesuai pilihannya, asalkan calon menantu berasal dari keluarga baik-baik dan seiman, serta menjalankan ibadah salat lima waktu, itu sudah cukup.

Saya akan menerima dan menghargai pilihan anak saya, menantu itu saya anggap sebagai anak sendiri bukan anak orang lain. Saya senang mendapatkan anak perempuan, itu berkah, karena yang saya lahirkan lima anak laki-laki semua. 

Dengan sikap penerimaan itu, saya berharap bisa membangun hubungan yang baik dengan menantu nantinya, dan demi kebahagiaan anak saya juga. Selain itu komunikasi dan empati terhadap perasaan semua pihak sangat penting untuk menjaga hubungan yang harmonis.

Jadi, wahai kompasianer muda, jika kamu dapat mertua ketus, tinggalin atau lanjut hubungan?

Menurut pendapat saya, itu tergantung pada beberapa faktor, termasuk dinamika hubungan dengan pasangan, pengaruh dari calon mertua dan kebahagiaan serta keseimbangan dalam hubungan itu sendiri. Saran saya cobalah bertanya pada diri sendiri, lalu pertimbangkan hal-hal berikut ini:

* Pertimbangkan: apakah hubungan dengan pasangan membawa kebahagiaan dan keseimbangan bagimu? Jika hubungan itu membuat kamu stres dan tidak bahagia karena dinamika dengan calon mertua, atau ada faktor lain, sebaiknya dipertimbangkan kembali.

* Apakah pasangan mendukung kamu dalam menghadapi tantangan dengan calon mertua atau hubungan secara umum? Kalau kamu dibiarkan berjuang sendirian, pikir lagi deh, kalau mau dilanjut.

* Pertimbangkan nilai-nilai pribadi yang kamu pegang (kejujuran, kepercayaan, rasa hormat dan kasih sayang), apakah nilai-nilai ini sudah sejalan dengan tujuan hubungan kamu membangun keluarga?

*Pertimbangkan juga apakah hubungan ini mendukung pertumbuhan pribadi kamu dan pasangan? Karena seharusnya hubungan yang sehat itu mendukung pertumbuhan dan perkembangan masing-masing individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun