Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Self Growth, Menjadi Insan yang Bertaqwa

7 Maret 2025   15:54 Diperbarui: 7 Maret 2025   16:01 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana menjalankan konsep self-growth dalam proses menjadi insan yang bertaqwa.

Ramada datang sekali dalam setahun menjadi bulan yang sangat istimewa, bulan ampunan, kesempatan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Ramadan bercerita hari 5 ini bagi saya, seperti  mengupas apa yang sudah saya tulis pada"Dear Ramadan; Tahun ini Aku Akan Meningkatkan Taqwaku", maksudnya, bagaimana tanggung jawab saya mengubah komitmen itu ke dalam tindakan nyata. Menghasilkan perubahan dalam tataran keimanan dan ketaqwaan saya.

Namum saya juga menyadari bahwa perjalanan itu bukan hal yang mudah. Bersyukur, bulan ramadan menjadi kesempatan untuk mencapai tujuan tersebut.

Oleh karena itu, saya akan fokus pada konsep Self-growth, yaitu pengembangan diri yang berkelanjutan dan berorientasi pada tujuan menjadi insan yang bertaqwa.

Tiga komitmen saya di artikel,Dear Ramadan: Tahun ini Aku Akan Meningkatkan Taqwaku "

Pertama - Ramadan tahun ini saya akan berusaha meningkatkan kualitas ibadah.

Membangun kesadaran spiritual.

Dalam hal puasa, saya harus menjalankan tingkatan puasa yang ketiga, yaitu puasa khususil khusus ; memuasakan hati dari selain Allah SWT, puasa yang istimewa, sehingga puasa saya membentengi diri dari melakukan hal-hal yang tidak diridhai Allah.

Puasa yang sudah saya jalani melatih diri menjadi lebih sabar, seperti sabar dari pagi menahan lapar dan haus hingga petang.

Melatih menahan emosi, sebab jika kita sedang emosi biasanya terucap kata-kata yang menyakiti hati orang lain.Ini yang harus dihindari.

Puasa juga membiasakan diri menahan mulut,untuk tidak bicara sembarangan, lebih bermanfaat jika selalu beristighfar.

Dalam hal salat, selain melatih disiplin waktu, saya berusaha khusuk, dengan cara mengerti artinya bacaan yang saya baca, dari semua rangkaian salat, sejak dari membaca niat sampai akhir salat, lalu mengucapkan salam. Berdzikir dan bertasbih.

Cara ini terbukti membuat salat saya lebih khusuk, pikiran tidak melayang-layang. Tidak menyadari apa yang sedang dibaca, padahal salat itu adalah cara berkomunikasi dengan Tuhan.

Darii salat tarawih dan salat sunah lainnya, saya belajar cara lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan konsep Self-growth pertumbuhan spiritual memohon keridhoan-Nya.

Kedua - Ramadan ahun ini saya akan  memperbaiki diri dalam meningkatkan kualitas Spiritual dan ketaqwaan.

Meningkatkan kualitas ibadah.

Ramadan yang disucikan oleh Allah, bulan  menjadi bulan yang sangat istimewa. Selain bulan penuh berkah juga bulan ampunan, bahkan ketika ramadan, pintu neraka ditutup.

Menjadi waktu bagi umat muslim untuk refleksi, lalu memperbaiki ibadah dan menyempurnakan nya. Meningkatkan kualitas ibadah,menjadi diri yang lebih baik setiap hari.

Sebagaimana sebuah hadits menyebutkan:

Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, dialah orang yang merugi. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, dialah orang yang celaka. ( HR Al-Hakim)

Ketiga - Ramadan tahun ini saya harus khatam Al-Quran lagi seperti tahun sebelumnya.

Mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam hal membaca Al-Qur'an, kalau saya mengatakan bahwa saya sudah katam Al-Quran beberapa kali, bukan maksud saya riya'.

Tetapi yang ingin saya katakan adalah bahwa membaca ayat-ayat Alqur'an saja tanpa membaca terjemahannya, berarti yang saya lakukan itu hanya sebagai rutinitas saja, jika tidak memahami dan meresapi maknanya.

Tidak membersihkan jiwa, tidak memberi efek semakin bertambahnya iman, karena apa yang terkandung dalam ayat -ayat Al-Qur'an tidak saya pelajari untuk mengaplikasikannya dalam menjalani hidup dan kehidupan. 

Sama seperti orang mandi, yang sekadar menyiram tubuh dengan air saja, maka belum akan menjadikan tubuh bersih dari kotoran yang menempel.

Berpikir sampai di situ, maka ramadan ini menjadi kesempatan saya untuk meningkatkan kesadaran saya akan pentingnya membaca Alquran sekaligus memahami artinya, meresapi setiap bacaan ayat yang saya ucapkan, lalu menjalankan ajaran -ajaran agama yang terkandung di dalamnya.

Dengan refleksi ini semoga pada hari -hari selanjutnya setelah bulan ramadan lewat, ibadah saya tetap bisa saya jalankan seperti pada bulan ramadan, bahkan harus meningkat, lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Harapan tertinggi saya, tentu saja untuk menjadi manusia yang taqwa, ketaqwaan yang meningkat dari sebelumnya., menjadi refleksi yang berkelanjutan.

Pada akhirnya, bulan ramadan bagi saya  menjadi latihan, membiasakan  disiplin dan konsisten, dengan begitu, insyaallah akan berproses dalam membersihkan jiwa dan menjadi insan yang bertaqwa.Membawa perubahan diri yang lebih baik.

Kesimpulan.

Ramadan harus dimanfaatkan dengan optimal, menggunakan waktu untuk melakukan perubahan positif dan meningkatkan pertumbuhan spiritual.

Menjalankan konsep self-growth, yaitu pengembangan diri dalam kehidupan sehari-hari yang berkelanjutan dan berorientasi pada tujuan menjadi insan yang bertaqwa.

Firman Allah : Hai orang -orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (QS.Ali Imran :102)

Wallahu a'lam bissawab.

Wassalam.

(us)

#ramadan bercerita hari 5

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun