Mohon tunggu...
Umi Latifah
Umi Latifah Mohon Tunggu... Administrasi - Akun sementara

Just be realistic

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Filsafat Imam Al-Ghazali

8 April 2020   07:57 Diperbarui: 15 Juni 2021   05:32 17052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemikiran Filsafat Imam Al-Ghazali. | Kompas

Bahkan kritisisme dapat dianggap sebagai inti dari kegiatan berfilsafat, karena mustahil suatu pemikiran manusia akan tetap berdiri sebagai entitas yang kebenarannya relevan dengan perubahan masa. Dengan adanya tradisi kritisisme tersebut, maka kesalahan-kesalahan yang dilakukan para pendahulu dapat dikoreksi dan dibenarkan dengan pemikiran yang datang di masa terkemudian. Sikap skeptis Al-Ghazali tersebut bisa disamakan dengan kritikan Aristoteles terhadap teori idea yang dikembangkan gurunya, Plato. 

Dan apakah dengan kritikan Aristoteles kepada Plato tersebut lantas Aristoteles bisa dianggap menolak filsafat? Dan apakah kemudian bangunan filsafat bisa roboh secara keseluruhan? Mungkin pernyataan Aristoteles bisa kita perhatikan: "Aku mencintai kebenaran. Dan aku mencintai Plato. Aku juga mencintai kebenaran yang ada pada diri Plato. Namun jika disuruh memilih, aku akan lebih memilih kebenaran daripada Plato".

Selain itu, pernyataan bahwa Al-Ghazali adalah seorang yang gigih menentang filsafat tidaklah salah sepenuhnya apabila kita hanya menelaah buku tahafut saja. Namun menjadi lain persoalan jika kita melihat dan membandingkannya dengan karya-karya Al-Ghazali yang lain, dimana dengan jelas terlihat bahwa pemikir berkebangsaan Persia ini adalah seorang rasionalis tulen. Kecaman Al-Ghazali terhadap para filosof tidak lantas diartikan bahwa ia seorang anti rasio. Kritisisme cendekiawan muslim ini sejatinya tidak dalam rangka membunuh kreativitas intelektual umat Islam karena ia sendiri memberikan apresiasi yang positif terhadap akal sebagai salah satu instrumen mencari pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun