Mohon tunggu...
Umi Latifah
Umi Latifah Mohon Tunggu... Administrasi - Akun sementara

Just be realistic

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Filsafat Imam Al-Ghazali

8 April 2020   07:57 Diperbarui: 15 Juni 2021   05:32 17052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemikiran Filsafat Imam Al-Ghazali. | Kompas

Filsafat berkembang menjadi pembicaraan tentang hal-hal yang abstrak dan tidak terlihat. Hal abstrak ini biasanya seperti nilai-nilai, ide, pemikiran, dan sistem di masyarakat perkembangan merubah realitas mengenai awal mula terbentknya filsafat . Adanya filsafat yang berupa realitas abstrak maka mulai muncul pemikiran-pemikiran dari filsafat yang akhirnya menjadi landasan sebuah kehidupan di masyarakat atau menjadi cara pandang hidup seseorang.

Menurut Dr. Dardiri, mengatakan di dalam dalam bukunya Humaniora, Filsafat, dan Logika, disebukan bahwa cabang-cabang filsafat adalah sebagai berikut :

Metafisika, tujuan filsafat  dengan membongkar hal-hal yang ada di luar objek. Misalnya berkaitan dengan fungsi, manfaatnya, sebab munculnya,
Epistemologi,tujuan filsafat dengan bagaimana seseorang bisa menghasilkan  pengetahuan cara berfikir tertentu
Metodologi,tujuan Filsafat yang berkenaan dengan cara seseorang bisa menghasilkan pengetahuan tertentu
Estetika,tujuan Filsafat yang berkenaan dengan baik buruknya suatu realitas
Etika, tujuan Filsafat yang berkenaan dengan nilai keindahan suatu perilaku
Logika, Filsafat yang berkenaan dengan valid atau tidak valid suatu pernyataan atau pemikiran yang diambil menggunakan kesimpulan.

Filsafat Pendidikan Islam Menurut Ilmuwan
Pendidikan adalah proses dimana seseorang mendapatkan suatu pengajaran, proses pembelajaran yang outputnya adalah adanya perubahan baik dalam hal pengetahuan, perilaku, ketrampilan, keahlian, atau cara pandang terhadap sesuatu. Pendidikan bertujuan agar siswa didik maupun mahasiswa atau orang yang didik menunjukkan suatu perubahan yang signifikan dalam hidupnya untuk bisa melakukan sesuatu yang dituju dengan benar.

Berikut penjelasan  ilmuwan yang berbicara dan menyatakan teorinya tentang filsafat pendidikan islam. Diantaranya adalah:
Pendidikan Islam ialah pendidikan Islami, pendidikan yang mempuny karakteristik dan sifat keislaman, yaitu pendidikan yang didirikan dan dikembangkan di atas dasar ajaran Islam menurut Muammad As-Said

Menurut Fatah Yasin mengutip pendapat dari HM. Arifin, ilmu pendidikan Islam merupakan teori, konsep dan atau pengetahuan tentang pendidikan yang berdasarkan Islam.

Menurut Sudiyono, pendidikan Islam sebagian ada yang menitikberatkan pada segi pembentukan akhlak anak, sebagian lagi menuntut pendidikan teori dan praktik, dan sebagian lainnya menghendaki terwujudnya kepribadian muslim, dan lain-lain.

Berikut adalah penjelasan mengenai hakikat pendidikan islam :

Filsafat Pendidikan Islam Berdasar Nilai Dasar Islam
Cara  pandang atau dasar-dasar yang mengenai bagaimana islam melalukan proses pendidikan baik secara formal ataupun informal itulah yang dimaksud dengan filsafat pendidikan islam secara umum. Filsafat ilmu pendidikan islam pada dasarnya hanya mengedepankan beberapa aspek yang menjadi penenganan dalam prosesnya.

Akan tetapi, ia mulai mengalami krisis rohani pada tahun 488 H/1098 M. Yakni krisis keraguan yang meliputi aqidah dan semua jenis ma'rifah, baik yang empiris maupun yang rasional. Periode ini menandai perubahan orientasi Al-Ghazali, yang memilih melakukan ritual sufistik untuk mencapai ketenangan hati. Al-Ghazali menjelaskan dalam otobiografinya mengapa ia meninggalkan karir cemerlang dan berpaling ke tasawuf. Hal itu kemudian ia jelaskan bahwa kesadarannya meyakinkan dia bahwa tidak ada cara untuk mendapatkan pengetahuan sejati dan ketenangan hati kecuali melalui sufisme.

Kesadaran Al-Ghazali ini juga bisa berkaitan dengan kritiknya terhadap filsafat Islam. Bahkan, penolakannya terhadap filsafat Islam bukan merupakan sebuah kritisisme dari sudut pandang theologi orthodoks saja. Pertama, sikap Al-Ghazali terhadap filsafat terlihat ambivalen. Pada satu sisi, Al-Ghazali menerima beberapa bagian dari filsafat, seperti ilmu alam dan logika. Al-Ghazali berusaha menguasai filsafat untuk kemudian melakukan kritikan terhadapnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun