Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Wiraswasta yang suka membaca dan menulis fiksi sesekali saja.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Senja di Kuta

26 Agustus 2017   22:21 Diperbarui: 13 September 2017   22:49 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pantesan lupa pulang. Dan lupa pula padaku, "protesku kemudian berlagak merajuk. 

"Ah, nggak segitunya sih, Din. Belum ada waktu yang pas saja kok! "Elaknya. 

Badannya lebih gemuk berisi kulihat. Warna kulitnya lebih gelap. Daaan. ..matanya masih mata sayu yang kukenal. Apa sebenarnya yang dicari laki-laki ini. Batinku menduga-duga. Mimpinya terlalu tinggi. Ambisinya yang belum teraih? Cerita cintanya yang kandas di tengah jalan?  

Mas Triyas, rumahnya persis di depan paviliun yang kukontrak setahun pertama aku kuliah. Dia editor lepas atau wartawan lepas gitu, di Majalah Liberty. Kami sangat akrab, aku diperlakukan seperti seorang adik. Memanggilku Dinda. Tentu saja aku senang. 

Di masa ABG dulu, sering kubayangkan, apa rasanya mempunyai kakak laki -laki. Di usiaku yang masih 14 tahun, sudah banyak diincar dan digoda oleh para remaja dari sekolah-sekolah lain. Andai aku punya kakak, bisa jadi mereka akan ditinju satu persatu, bila ada yang mencoba macam-macam, ha ha ha . ..

"Dinda sendiri ngapain?  Sebenarnya sejak pertama masuk tadi aku merasa mengenalimu tapi untuk meyakinkan, aku bertanya dulu ke resepsionis, ternyata benar, kamu Dindaku. .." diamat-amatinya wajahku dari puncak kepala hingga ke sepatuku, "Kamu tidak banyak berubah secara fisik. Tapi. ..semakin nampak lebih  dewasa dan matang, " ungkapnya. Dengan tatapan yang berbeda dengan tiga tahun yang lalu.

Duh, hidungku serasa mekar.  

"Aku kemarin mengantar Niken, yang ternyata putri bungsu Pak Made pemilik resort ini, "

"Siapa Niken? "Mas Triyas menyela.

"Dia mahasiswi baru. Kos di tempat yang sama denganku. Aku sudah pindah ke Jl. Ketintantang, Mas, "

Terngiang kembali cerita-cerita yang kudengar dari Niken. Dan terbayang kembali kejadian dalam seminggu kemarin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun