Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Masih Suka Ikut Arisan? Yuk Simak Pro dan Kontra dari Kegiatan Ngumpul yang Satu Ini

1 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:20 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkumpul| Photo by Diva Plavalaguna on Pexels

Mengikuti arisan karena tidak bisa menolak ajakan dan takut dengan self image yang akan terbentuk bila tidak ikut sehingga meskipun kita bergabung dalam acara tersebut, namun secara tidak langsung kita sudah menjadi toxic bagi diri kita sendiri karena ketidakjujuran kita. 

So, kalau kita merasa terpaksa dan tidak nyaman dengan kegiatan arisan, lebih baik jangan dipaksakan.

2. Tidak ada value dalam kegiatannya

Mungkin ada beberapa kegiatan arisan yang benar-benar memiliki value bahkan mempunyai agenda kegiatan yang sudah disusun dan direncanakan dengan rapi oleh semua partisipan. 

Namun banyak juga kegiatan arisan yang hanya sekadar kumpul-kumpul dan hanya mengobrol rumpi yang tidak ada faedahnya, bahkan tidak sedikit yang menjadikan kegiatan arisan sebagai ajang untuk bergosip ria, hehe.

3. Ajang pamer 

Beberapa orang mungkin menjadikan ajang kumpul-kumul arisan sebagai ajang aktualisasi diri dan menunjukkan pencapaian dalam hidupnya. 

Mulai dari secara tidak langsung pamer atau flexing kepada rekan sesama dengan apa yang dipakai dan dibawa sampai dengan tema obrolan yang hanya membahas pencapaian diri dan berharap mendapatkan decak kagum dan pujian dari semua yang hadir. Kalau sudha begini sih males juga ya ikut lagi.

4. Memperburuk insecurity

Melanjutkan dari poin sebelumnya, kalau arisan sudah dijadikan ajang pamer dan adu nasib, wah bisa-bisa hal ini akan semakin memperburuk insecurity kita, bukannya termotivasi justru yang ada malah demotivasi. 

Yang tadinya ingin berkumpul dan mendapatkan positif vibes jutsru berbalik menjadi negative vibes dan pesimis karena membanding-bandingkan dengan rekan yang lain. 

Kalau kita melihat ada indikasi budaya seperti ini di perkumpulan arisan yang kita kuti, coba pikir-pikir lagi apakah kita nyaman dan mau meneruskan atau lebih baik cukup sampai di sini.

5. Terkadang merepotkan

Biasanya arisan diadakan bergilir di rumah para anggotanya meskipun banyak juga di zaman sekarang kegiatan arisan yang dilakukan di tempat-tempat lain seperti di kafe, restoran maupun ruang publik lainnya yang nyaman. 

Bila arisan dilakukan di rumah pribadi, tentu kita sebagai tuan rumah terkadang juga merasa repot, mau menolak salah, menerima tapi repot juga karena harus menyiapkan ini itu apalagi bila tidak ada yang bisa membantu dan tentu sedikit banyak kita juga harus mengeluarkan budget pribadi untuk menyiapkan acara ini bila tidak dicover dari dana arisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun